Rasulullah SAW bersabda : “Haji yang mabrur tidak mempunyai balasan, melainkan surga”. (Muttafaq Alaih)......Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari halangan yang akan merintanginya”. (HR Ahmad). ........Rasulullah SAW bersabda : “Umrah ke umrah lainnya adalah penghapus dosa-dosa diantara keduanya dan haji yang mabrur tidak mempunyai balasan kecuali surga”. (HR Bukhari)

Kamis, 04 Maret 2010

MANASIK HAJI DAN UMRAH

Tawaf

Dalam pengertian umum ibadah Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran, di mana tiga kali pertama dengan lari-lari kecil (jika mungkin) dan selanjutnya dengan berjalan biasa.

Tawaf dimulai dan berkir di Hajar Aswad (tempat batu hitam) dengan menjadikan Baitullah di sebelah kiri.

TAWAF NABI ADAM AS.
Ibnu Abbas RA mencaritakan bahwa Nabi Adam AS pernah melaksanakan ibadah haji dan bertawaf mengelilingi kabah dengan 7 kali putaran. Kemudian para malaikat menemuinya dan berkata:
“semuga haji mi mabrur wahai adam. Sesungguhnya kami telah melaksanakan ibadah haji di Baitullah ini sejak 2000 tahun sebelum kamu”.
Adam bertanya:
“pada zaman dahulu, apakah yang kalian baca pada saat tawaf?”

Mereka menjawab:
“Dulu kami mengucapkan Subhanallah Wal Hamdul lillah wa la allaha illa Allah Wallahu Akbar”
Adam AS berkata, tambahkanlah dengan ucapan:
“Wa la Haula wa la Quwaata illah billah”
Maka selanjutnya para malaikat pun menambahkan ucapan itu.

TAWAF NABI IBRAHIM.
Setelah menerima perintah membangun kembali ka’bah, Nabi Ibarahi AS melaksanakan ibadah haji. Kemudian para malaikat menemuinya pada saat tawaf seraya mengucapkan salam kepadanya. Lalu Ibrahimpun bertanya pada mereka:
“Dulu, apakah yang kalian baca saat tawaf?”

Mereka menjawab:
“Dahulu sebelum bapakmu Adam kami membaca:”Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar”. Lalu adam menyuruh kami menambahkan Wa la haula wala guwwata ila billah”.

Selanjutnya Ibrahim berkata:
“Tambahkan bacaan kalian dengan Al ‘aliyyi al ‘adzim”
Kemudian para malaikatpun melaksanakannya. (lihat Al-Azraqi 1/45)
Dengan demikian maka doa tawaf adalah:
“Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar wa la haula wa la quwwata illa billah Al’aliyiyyi al’adzim”.

120 RAHMAT
Ibnu Abbas RA menceritakan pula bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya pada setiap hari. Allah Aza Wa Jalla menurunkan seratus dua puluh rahmat kepada baitullah ini. Enam puluh untuk orang yang bertawaf, dua puluh untuk orang-orang yang mengerjakan sholatdan dua puluh untul orang-orang yang memandang (Baitullah)”. (Al-Faklhy:1/98)

TAWAF RASULLAH.
Ibnu Umar RA menceritakan: “Dahulu, apabila rasullah SAW melakukan Tawaf yang pertama (Tawaf Qudum, Tawaf Selamat Datang), beliau berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada putaran ke empat putaran berikutnya. Beliau melakukan Sa’i (berlari kecil) pada Bathnul masih (perut lembah) diantara bukit Syafa dan Marwah).


TAWAF ITU TIDAK DIAM.
Pengertian khusus sebagainama yang penyusun buku ini ‘kesankan…. Tawaf adalah bergerak secara tertib mengitari Ka’bah. Tidak jelas mengapa jama’ah harus melaksanakan profesi khas Islam di Baitullah ini tetapi ‘hikmah’ yang langsung dapat dirasakan adalah peroleh kesempatan yang sama bagi tiap jama’ah untuk melihat atau bahkan menyentuk ka’bah secara langsung. Tawaf tidak boleh diam atau berhenti (berdiri, duduk, tiduran, sujud) karena kalau itu terjadi maka dalam tempo lima detik saja Baitullah akan macet total yang dapat berakibat pada hilangnya kesepatan bagi jama’ah lain untuk mendekati Ka’bah.

SUCI DARI HADAS
Dalam menyelenggarakan tawaf, jama’ah harus dalam keadaan wuduk, suci dari hadas besar dan kecil serta tidak di perbolehkan bagi wanita yang sedang haid dan nifas.

Syarat-syarat dan tata cara pelaksanaan tawaf adalah sebangai berikut:
1. Berniat akan melakukan tawaf
2. Menuju ke garis coklat tanda batas putaran tawaf yang letaknya searah hajar Aswad
3. Menghadap ke ka’bah dan ber-istilam (mengangkat tangan kanan kea rah Hajar Aswad) dan memberi isyarat mengucapkan nya, sambil mengucapkan bismillahi wallahu Akbar.
4. Memulai putaran pertama sambil membaca do’a
5. sampai di rukun yamani, mengusap rukun yamani (bila memungkinkan , cukup dengan mengangkat isyarat tangan saja) sambil mengucapkan bismillahi wallahu Akbar
6. Melewati rukaun yamani maka sampai ke hajar aswad, garis start coklat, selesailah satu putaran.
7. Teruskan dengan putaran berikutnya, sampai selesai putaran ketujuh yang akan berakhir di hajar aswad.jika wuduk batal pada saat melakukan tawaf, sengera berhenti, dan bersucilah kembali dengan air atau bertayamum. Setelah wuduk ulangi putaran saat batalnya wuduk dan lanjutkan sampai selesai. Ini artinya jumlah putaran yang dilakukan sebelum wuduk batal, adalah syarat dapat di masukkan hitungan.

Setelah selesai tawaf, lanjutkan dengan ibadah berikutnya dan kalau bisa sesuai dengan urutanya.
1. berdo’a atau munajat di multazam
2. sholat sunat dan berdo’a di Makam Ibrahim
3. aholat sunat di hijr Ismail, lanjutkan dengan do’a
4. minum air zam-zam dan berdo’a (lihat: zam-zam)

MACAM-MACAM TAWAF
Tawaf terdiri dari empat macam yaitu tawaf Ifadah, tawaf Qudum, tawaf Wada dan tawaf Sunat.
1. TAWAF IFADAH: semua ulama menetapkan bahwa tawaf ifadah adalah Rukun haji tidak boleh ditinggalkan karena dapat membatalkan haji. Tawaf ini juga di sebut Tawaf Ziarah atau Tawaf Rukun.
2. TAWAF QUDUM: disebut juga tawaf dukhul yaiti tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang yang dilakukan pada waktu jama’ah baru tiba di mekkah.rasul setiap kali masuk mesjidil haram lebih dulu melakukan tawaf sebagai ganti solat tahiyyatul masjid. Maka tawaf inipun disebut juga tawaf masjidil haram.
3. TAWAF WADA: dilakukan pada saat akan meninggalkan Makah yang biasanya dilakukan untuk menghormati baitulah karena akan berpisah. Hukum tawaf wada adalah wajib, sehingga kalau tidak di kerjakan wajib membayar dam (menyembelih kambing). Tawaf ini disebut juga tawaf perpisahan.
4. TAWAF SUNAH: adalh tawaf yang bisa dilakukan kapan saja. Kalaw dilakukan pada saat baru memasuki mesjidil Haram, tawaf ini berfungsi sebagai pengganti sholat Tahiyatul Masjid. Tawaf Sunat inilah yang dimaksud atau disebut Tawaf Tathawwu.


Sa'i

Ibadah sa’i merupakan salah satu rukun haji dan umroh yang dilakukan dengan berjalan kaki bolak-balik 7x dari bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya, sebanyak tujuh kali. Kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar ½ km sekarang sudah dihubungkan oleh bangunan panjang berlantai dua. Dengan lebar 20 meter, jalur sa’i tersebut dibagi atas empat jalur, masing-masing dua jalur untuk pejalan kaki dan dua jalur untuk orang-orang sakit yang harus didorong dengan kursi roda. Perjalanan sa’i ini tidaklah terlalu melelahkan karena adanya fasilitas AC dan kipas angin yang terus menerus menghembuskan angin dingin. Seandainya tidak kuat anda dapat beristirahat sebentar dipinggir jalur, sambil minum air zamzam yang tersedia dibanyak tempat disepanjang jalur sa’i.
Pada tempat-tempat yang ditandai pilar hijau (neon hijau), jamaah pria disunatkan untuk berlari-lari kecil sedangkan wanita berjalan cepat. Sa’i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudhu juga oleh wanita yang lagi haid atau nifas. Jarak perjalanan sa’i untuk satu kali jalan adalah 405 meter. Jadi 7x perjalanan antara kedua bukit ini berarti sejauh 7x2 (bolak-balik) x 405 m= 2.835meter. Karena pelaksanaan ibadah ibadah sa’i merupakan ibadah yang menapak tilas pengalaman serta penderitaan yang dialami oleh Siti Hajar, maka untuk lebih khidmat dan khusuk pelaksanaannya, maka para jamaah dianjurkan membayangkan derita dan kesulitan yang dialami oleh Siti Hajar ketika mencarikan air untuk anaknya Ismail yang ditinggal sang ayah nabi Ibrahim yang mendapat perintah dari Allah.

RIWAYATNYA, Mekah menjadi kosong setelah peristiwa banjir zaman nabi Nuh. Bangunan Ka’bah hanya berupa gundukan batu bundar tanpa ada seorangpun yang merawatnya. Pada saat seperti itulah Allah menghendaki Ibrahim AS yang tinggal di Kanaan (Palestina) pergi jauh melintasi gurun pasir yang panas dan gersang membawa istri (Siti Hajar) dan bayinya (Ismail) kedaerah padang pasir nan jauh, yaitu di wilayah Hijaz. Belakangan diketahui, di Hijaz itulah letak Baitullah,yang rusak karena banjir bah semasa nabi Nuh. Setelah tiba ditempat sesuai dengan perintah Allah itu, nabi Ibrahim segera bergegas kembali ke Palestina tanpa berkata apa-apa ditinggalkannya istri dan anaknya itu. Namun dengan cepat Siti Hajar bertanya :

“Apakah Allah menyuruh agar kau lakukan ini?”
“Ya” jawab Ibrahim
“Kalau begitu, Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan kami” sahut Siti Hajar

Setelah sampai diperbatasan Ibrahim AS tidak mampu menahan gejolak perasaan yang tentu saja sangat cemas dan gundah terhadap istri serta anak yang baru lahir sebagai hasil suatu penantian yang panjang. Beliau berhenti dan menghadap kearah Ka’bah dan seraya mengangkat kedua tangannnya lalu berdo’a (QS.Ibrahim 37) Artinya :
“ Ya Tuhan kami,sesungguhnya Aku telah menempatkan sebagian keturunanku dilembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah suci-Mu itu. Aku berbuat demikian ya Tuhan kami, demi untuk memungkinkan mereka mendirikan sholat. Karena itu, jadikanlah hati sebagian manusia gandrung mencintainya. Dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan semoga mereka bersyukur.”

Sementara itu diriwayatkan bahwa setelah perbekalan makan dan minum habis. Siti Hajar yang bingung berusaha mencari bantuan dengan berlari ke atas bukit Safa dan Marwah mengharap ada orang atau musafir yang melintas di gurun sekitar.
Dari bukit Safa ia berjalan setengah berlari menuju bukit Marwah begitu terus berjalan bolak- balik antara kedua bukit ia lakukan sampai tujuh kali. Akhirnya setelah menaiki Marwah keempat kalinya Beliau merasakan bahwa usahanya sudah optimal, lalu kembalilah Beliau ketempat anaknya dengan putus asa. Pada saat kehabisan harapan itulah serta merta datang malaikat Jibril. Melalui kaki Ismail, Jibril menghentak tanah sehingga keluarlah air zamzam. Dengan air zamzam yang mempunyai hasiat dan keajaiban itu, mereka dapat hidup berhari-hari. Malah ada yang berpendapat berbulan-bulan.

Peristiwa bolak-balik antara Safa dan Marwah inilah yang diabadikan oleh umat islam sebagai prosesi Sa’I yang termasuk dalam rangkaian Ibadah Haji dan Umrah. Kemudian lokasi ke dua tempat ini disebut Mas’a (tempat Sa’i). jarak antara Safa dan Marwah adalah lebih kurang 415 M (sebagian sumbar menyebut 405 dan 450 meter). Kedua bukit ini sudah termasuk bangunan mesjid Al-Haram. Namun hokum ‘kesuciannya’ tetap berlaku terpisah bahwa lokasi itu adalah lokasi di luar mesjid, sehingga wanita yang sedang kedatangan haid (menstruasi) boleh melakukan Sa’i.

Arafah

Padang pasir yang terletak 25 km sebelah timur kota Mekkah. Hamparan pasir dan batu yang luas dan tidak ada penghuninya ini dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk setengah lingkaran Setiap musim haji menjelang tanggal 9 Zulhijah Arafah didatangi umat Islam dari seluruh dunia untuk melakukan wukuf. Waktu wukuf adalah terhitung sejak tergelincirnya matahari tengah hari tanggal 9 Zulhijah sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji, kalau tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah. Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW yang artinya :
“Do’a yang paling afdal adalah do’a di hari Arafah”
Dalam riwayat lain nabi bersabda :
“Tidak ada hari yang paling banyak Allah menentukan pembebasan hambanya dari neraka kecuali hari Arafah “

Memuja dan memuji Allah SWT serta memanjatkan do’a dengan maksud meminta ampunan dosa dan mendekatkan diri kepadaNya semata.

Dipadang pasir inilah terdapat sebuah bukit bernama Jabal Rahmah, tempat Adam dan Hawa berjumpa kembali setelah terpisah dan hidup terpencar selama 200 tahun dibumi karena diusir Allah dari surga. Nabi Adam diturunkan di India dan Hawa di Iraq. Keduanya saling mencari dan akhirnya bertemu di Padang Arafah persisnya di Jabal Rahmah (bukit kasih sayang). Setelah bertemu mereka menetap di Mekah dan mengembangkan keturunan disana.

Padang Arafah yang luasnya sekitar 3,5 km x 3,5 km sekarang oleh pemerintah Arab Saudi sudah dilengkapi infra struktur canggih dengan jalan-jalan lebar beraspal dan ditumbuhi pohon-pohon rindang. Dibagian tengah lokasi ini terdapat tiang-tiang air setinggi tiang listrik yang dipuncaknya terdapat spuyer-spuyer kecil yang dapat menyemburkan uap air halus. Setiap tahun ketika jamaah sedang wukuf tiang-tiang air itu dihidupkan. Kawasan yang disemprot uap air itu menjadi sejuk dan nyaman sehingga resiko jamaah terkena heat stroke (sengatan matahari) dapat dikurangi. Disamping itu tersedia air yang cukup untuk berwudhu serta keperluan lainnya.

KEUTAMAAN ARAFAH, Dinamakan Arafah yang berarti tahu atau kenal . karena lokasi ini adalah tempat pertemuan Nabi Ada, dan Siti Hawa setelah berpisah sekitar 200 tahun setelah turun dari surga. Mereka saling mencari, karena Nabi Adam turun di India dan Siti Hawa turun di Iraq, akhirnya saling melihat dan mengenal di lokasi itu, persisnya di Jabal Rahmah. Setelah bertemu mereka berkumpul dan menetap di Mekah kemudian mengembangkan keturunannya di sana. Peristiwa pertemuan di lokasi ini diabadikan setiap tahunnya oleh Nabi Adam dan diteruskan oleh ketur
Mina

Sebuah hamparan padang pasir yang panjangnya sekitar 3,5 km, terletak dikawasan berbukit-bukit antara kota Mekkah dan Muzdalifah.

Dewasa ini dengan adanya pertumbuhan penduduk dan perluasan kota, kedua kota Mina dan dan Mekkah hamper bersambung. Kota Mina dapat ditempuh melalui 9 buah jalan mulus, namun pada saat dibanjiri oleh jama’ah haji yang hendak melontar, jalan-jalan ini menjadi sangat padat.


Mina oleh orang-orang Arab di sebut dengan Muna yang berarti “PENGHARAPAN” , Menurut riwayat, di Mina inilah hati Nabi Adam dibisiki bahwa dia memperoleh harapan, setelah 200 tahun berpisah, akan bertemu dengan istrinya Hawa .Dan dengan izin Allah , Adam beberapa hari kemudian memang benar-benar bertemu dengan Hawa yaitu di Jabal Rahmah , sebua bukit kecil sekitar Padang Arafah.

Mina adalah bagian Tanah Haram Mekkah yang dikunjungi selama 3 – 4 hari oleh seluruh jama’ah haji pada tanggal 8 Zulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Mereka tinggal disini untuk mabit sehari dan semalam penuh sehingga dapat melakukan sholat zuhur, Ashar, Magrib, Isyah, Subuh. Setelah sholat subuh tanggal 9 Zulhijah mereka berangkat ke Arofah untuk melakukan Wukuf disiang harinya dan malamnya masuk kembali ke Mina dan tinggal disini sampai tanggal 12 atau 13 Zulhijjah. Agar mendapat tempat yang paling dekat untuk melontar , maka bermalam di Mina adalah keharusan bagi jama’ah haji. Dua amalan ini Mabit dan Melontas termasuk amalan wajib haji.

Tempat – Tempat Penting di Mina :
1. Jamarat : lokasi dimana terdapat ketiga Jumroh ( Aqabah, Wusto dan ula )
2. Al-Manhar ( Jabal Qurban) lokasi penyembelihan qurban
3. Masjid Al-Khaif : Lokasi Nabi Muhammad melakukan sholat dan khutbah ketika berada di Mina sewaktu haji
4. Masjid Al-Baiah : Tempat Rasulullah di Baiat oleh orang Anshar yang dating dari Madinah 1 tahun sebelum hijrah.

Keistimawaan Mina: Keistimewaan Mina yang akan dirasakan oleh setiap jama’ah haji adalah tentang kemampuannya menampung tidak kurang dari 2 – 3 Juta orang yang tumplek kesini menjelang tanggal 10 Zulhijjah untuk melempar jumroh keesok paginya.
Ajaib memang , karena selelu menjadi luas secara otomatis sebagaimana layaknya rahim seorang ibu hamil. Hal ini dijamin dan disabdahkan oleh Rasulullah SAW.

“Sesungguhnya Mina itu seperti Rahim , yang mana ketika terjadi kehamilan, diluaskan oleh Allah SWT”

Maka kita tidak perlu kuatir kehabisan atau tidak mendapatkan tempat di Mina pada waktu haji

KERIKIL TERBANG. Batu kerikil yang dilempar oleh jama’ah sewaktu melempar jumrah , secara ajaib pula diangkat oleh malaikat ke langit seolah-olah seperti “ Kerikil terbang”Kerikir yang terbang itu tentulah yang dilontar oleh para jama’ah yang hajinya diterima oleh Allah SWT. Dan batu yang dilontar oleh mereka yang hajinya tidak diterima, dibiarkan menetap disekitar jumroh yang akhirnya dibersihkan oleh bulldozer. Tentang itu, Abdullah Ibnu Umar , salah seorang sahabat Nabi yang sangat alim , mengatakan :
“Demi Allah , sesungguhnya Allah mengangkat ke langit batu yang dilontarkan ke jumroh oleh mereka yang hajinya diterima olehNya”
Dalam kitab Syifa’ Al-Gharam diterangkan bahwa Syech Abu Nu’man Al-Tabrizi yaitu Mufti Masjidil Haram pada zamannya pernah dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan betapa batu-batu itu berterbangan naik ke atas langit. Sudah banyak ahli-ahli riset melakukan penelitian tentang batu ini. Dan mereka berkesimpulan rata-rata setengah dari jumlah batu yang dilempar jumroh itu memang raib sedangkan sebagian lainnya ditemukan ditumpukannya.


Jeddah

Adalah kota pelabuhan laut dan kota utama serta salah satu pusat pemerintahan kerajaan Saudi Arabia. Dari sinilah masuknya barang-barang luar negeri untuk keperluan pembangunan dan rakyatnya. Jeddah berpenduduk lebih kurang 1.6 juta jiwa ini memiliki banyak gedung bertingkat sehingga membuat kota yang luas ini tampak lebih indah.
Jeddah secara bahasa berarti “nenek moyang” karena disinilah dikuburkan nenek moyang umat manusia yaitu “Siti Hawa”. Kota Jeddah sedikitnya memiliki 3 julukan, yaitu :

Karena cantiknya dijuluki = “Sang Pengantin Putri Laut Merah”
Karena letaknya dijuluki = “Pintu gerbang dua Tanah Haram”
Karena bisnisnya dijuluki = “Kota di tengah-tengah pasar”

Sejak tahun 648 Masehi kota ini resmi menjadi kota pelabuhan bagi kota mekah dan sekitarnya, yaitu sejak diresmikan oleh Ustman bin Affan ( Khalifah ke III ) pada masa pemerintahaannya. Dan saat ini terbuka bebas untuk perhubungan dan perdagangan sehingga menjadi kota Metropolitan dan kota bisnis terbesar di Timur Tengah. Dimana-mana tampak bangunan tinggi menjulang, perkantoran, pertokoan, super market dan hotel yang megah dikarenakan pendatang dari berbagai Negara datang ke Jeddah untuk berbelanja dan berbisnis. Bagi jamaah haji ataupun umroh pasti datang kesini, karena tempat ini adalah tempat transit untuk menuju Mekah dan Madinah. King Abdul Aziz Aiport di Jeddah merupakan Bandara udara International terbesar dan termodern dan tersibuk di dunia. Dalam musim haji, setiap 5 menit ada saja pesawat landing dan take off, sehingga terlihat kesibukan yang luar biasa

Saat jamaah haji tiba di Bandara King Abdul Aziz. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para jamaah haji selama berada di Bandara udara King Abdul Aziz ini antara lain :
- Turun dari pesawat, Anda akan antri masuk ruang tunggu
- Setelah dokumen haji merupah Passport haji, distempel, baru anda boleh keluar pelabuhan
- Anda harus menunggu dengan sabar dan tertib datangnya bagasi koper anda
- Koper bercampur baur dengan koper jamaah lainnya, sehingga sangat sulit mengenali koper anda karena itu hendaknya di berikan tanda yang menyolok untuk memudahkan mencarinya
- Di badanra anda boleh mengambil foto sebagai kenang-kenangan
- Petugas / ketua regu membagikan makanan dan minuman di Bandara
- Mandi dan buang air agak leluasa karena sekarang banyak di sediakan WC dan kamar mandi
- Sebelum naik Bus menuju ke Mekah anda harus bersiap-siap memakai ihram, dimana sebelumnya harus mandi dulu, berniat dan sholat sunat ihram
- Ditengah perjalanan anda akan dibagikan minuman air zamzam masing-masing satu botol
Aqua secara gratis
- Bus tidak akan berhenti sebelum sampai ke Maktab masing-masing
- Setelah sampai di Maktab masing-masing menaroh barang untuk selanjutnya menuju ke Masjidil Haram
- Setelah sampai di Masjidil Haram, jamaag melakukan Umroh selamat datang