Rasulullah SAW bersabda : “Haji yang mabrur tidak mempunyai balasan, melainkan surga”. (Muttafaq Alaih)......Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari halangan yang akan merintanginya”. (HR Ahmad). ........Rasulullah SAW bersabda : “Umrah ke umrah lainnya adalah penghapus dosa-dosa diantara keduanya dan haji yang mabrur tidak mempunyai balasan kecuali surga”. (HR Bukhari)

Jumat, 19 Maret 2010

PAKET HAJI KHUSUS 2010

PROGRAM PERJALANAN IBADAH HAJI KHUSUS
TAHUN 2010 M / 1431 H
PAKET HAJI ARBAIN
No HARI T A N G G A L PROGRAM A PROGRAM B
MASEHI HIJRIAH
1 Kamis 28 OCT 20 D’QID JAKARTA – JEDDAH
JEDDAH – MEKKAH JAKARTA – JEDDAH
JEDDAH – MEDINAH
2 Jum’at 29 OCT 21 D’QID MEKKAH MEDINAH
3 Sabtu 30 OCT 22 D’QID MEKKAH MEDINAH
4 Minggu 31 OCT 23 D’QID MEKKAH MEDINAH
5 Senin 01 NOV 24 D’QID MEKKAH MEDINAH
6 Selasa 02 NOV 25 D’QID MEKKAH – MEDINAH MEDINAH
7 Rabu 03 NOV 26 D’QID MEDINAH MEDINAH
8 Kamis 04 NOV 27 D’QID MEDINAH MEDINAH
9 Jum’at 05 NOV 28 D’QID MEDINAH MEDINAH – MEKKAH
10 Sabtu 06 NOV 29 D’QID MEDINAH MEKKAH
11 Minggu 07 NOV 01 D’HIJ MEDINAH MEKKAH
12 Senin 08 NOV 02 D’HIJ MEDINAH MEKKAH
13 Selasa 09 NOV 03 D’HIJ MEDINAH MEKKAH
14 Rabu 10 NOV 04 D’HIJ MEDINAH MEKKAH – AZIZIAH
15 Kamis 11 NOV 05 D’HIJ MEDINAH – AZIZIAH AZIZIAH
16 Jum’at 12 NOV 06 D’HIJ AZIZIAH AZIZIAH
17 Sabtu 13 NOV 07 D’HIJ AZIZIAH AZIZIAH
18 Minggu 14 NOV 08 D’HIJ AZIZIAH – MINA AZIZIAH – MINA
19 Senin 15 NOV 09 D’HIJ A R A F A H A R A F A H
20 Selasa 16 NOV 10 D’HIJ MUZDALIFAH – MINA MUZDALIFAH – MINA
21 Rabu 17 NOV 11 D’HIJ MINA MINA
22 Kamis 18 NOV 12 D’HIJ MINA MINA
23 Jum’at 19 NOV 13 D’HIJ MINA – MEK – JED MINA – MEK – JED
24 Sabtu 20 NOV 14 D’HIJ JEDDAH – JAKARTA JEDDAH – JAKARTA
25 Minggu 21 NOV 15 D’HIJ JAKARTA JAKARTA
BIAYA & AKOMODASI
Biaya : PAKET A PAKET B
Quad US $ 6,500 US $ 6,000
Triple US $ 7,000 US $ 6,500
Double US $ 7,500 US $ 7,000
Akomodasi :
Mekkah Grand Zam-Zam Grand Hijrah
Medinah Bahauddin Manazeli
Jeddah Holiday Inn Al Salam Al Azhar Hotel
Ketentuan Pendaftaran
Mengisi Formulir Pendaftaran Dengan Melampirkan :
1. F/C KTP & KK Yang Masih Berlaku 5 Lbr.
2. Pasphoto Terbaru Berwarna Dengan Latar Belakang Putih & Tampak Wajah 70 %, Ukuran: 3 x 4 = 40 Lbr dan 4 x 6 = 10 Lbr
3. Surat Keterangan Kesehatan Dari Puskesmas
4. Membayar Uang Muka Min. US $ 3,500
Biaya Sudah Termasuk :
1. Setoran BPIH Khusus Ke DEPAG, Tiket Pesawat PP Kelas Ekonomi ( Jakarta – Jeddah – Jakarta
2. Akomodasi Dekat Al Haramain & Konsumsi 3 x Sehari Menu Indonesia, Arafah Mina Tenda Khusus AC,
3. Transportasi Bus AC, Guide / Mutawwif, Ziarah Mekkah, Medinah & City Tour Jeddah,
4. Bimbingan Manasik Haji, Perlengkapan Haji, & Zam – Zam @ 5 Liter.
Biaya Belum Termasuk :
1. Pemeriksaaan Kesehatan : Buku Kesehatan, Suntik Meningitis, Suntik Flu H1N! & Lainnya.
2. Dam Tamattu’ & Qurban, Kelebihan Bagasi Sesuai Ketentuan Penerbangan,
3. Pengeluaran Pribadi Seperti : Pengurusan Passport, Biaya Fiskal, Laundry, Telepon, Extra Bill, dll

UMRAH FULL RAMADHAN PAKET EKONOMI

PROGRAM UMRAH FULL RAMADHAN 2010 PAKET EKONOMI
Hari Day - Date Perjalanan Flight Jam
1 22 Agust/ 1 Ramadhan Makassar - Jakarta – Jeddah+ Madinah GA + SV 825
Bus 07.00 - 15.35 – 01.10

2 23 Agust / 2 Ramadhan Madinah
3 24 Agust / 3 Ramadhan Madinah
4 25 Agust / 4 Ramadhan Madinah – Mekkah Bus
5 26 Agust / 5 Ramadhan Mekkah
6 – 29 27 Agust / 6 Ram s/d 20 Sept / 30 Ramadhan Mekkah
30 21 Sept / 1 Sya'ban Mekkah
31 22 Sept / 2 Sya'ban Mekkah – Jeddah+ Jakarta Bus
SV 814
18.50 – 11.00
32 23 Sept / 3 Sya'ban Jakarta + Makassar GA 15.00 – 18.00
SYARAT PENDAFTARAN UMRAH
1. Paspor yang masih berlaku minimal 7 bulan pada saat entry visa
2. Nama di paspor minimal terdiri 3 suku kata dan diserahkan paling lambat 3 minggu sebelum keberangkatan
3. Pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 6 lembar dengan background warna putih dan close-up wajah 70 %
4. Surat nikah dan kartu keluarga asli bagi suami-istri dan Akte lahir asli untuk anak
5. Surat Imunisasi Meningitis / Kartu Kuning (Asli)
BIAYA TERMASUK
1. Tiket Pesawat PP Kelas Ekonomi
2. Akomodasi & Konsumsi
3. Visa Umrah
4. Transportasi & Ziarah & Muthawwif
5. Air Zam – Zam @ 5 liter
BIAYA BELUM TERMASUK
1. Fiskal Rp. 2.500.000 - ( Free Fiskal bagi yang punya NPWP )
2. Pengeluaran pribadi (laundry, telephon, dll) Acara/ tour tambahan diluar program
JADWAL ACARA UMRAH FULL RAMADHAN
HARI 01 SABTU, 22 AGT 2009 JAKARTA – JEDDAH – MEDINAH
- Pk. 12.00 Berkumpul di Airport Soekarno – Hatta, Terminal 2 Pintu D 1.
- Pk. 15.40 Berangkat menuju Jeddah dengan SAUDIA SV 825.
- Pk. 01.10 Insya-Allah tiba di Jeddah, dijemput dan langsung menuju Medinah. Tiba di Medinah diantar ke hotel untuk istirahat.
HARI 02 MINGGU, 23 AGT 2009 MEDINAH
- Pk. 03.00 Makan Sahur di hotel, kemudia menuju masjid Nabawi
- Pk. 05.00 Sholat shubuh di Masjid Nabawi, ziarah ke makam Rasulullah & Sahabat serta ke Raudhah
- Pk. 06.00 Memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi
- Pk. 12.00 Sholat Zuhur di Masjid Nabawi dan acara bebas.
- Pk. 15.00 Sholat Ashar di Masjid Nabawi.
- Pk. 18.00 Buka Puasa dilanjukan, Sholat Maghrib di Masjid Nabawi.
- Pk. 19.00 Shalat Isya dilanjutkan sahalat tarawih di Masjid Nabawi.
HARI 03 SENIN, 24 AGT JUN 2009 MEDINAH
- Pk. 03.00 Makan Sahur di hoteli, kemudia menuju masjid Nabawi
- Pk. 05.00 Sholat shubuh di Masjid Nabawi, dilanjutkan dengan ziarah ke makam Rasulullah & Sahabat serta ke Raudhah.
- Pk. 07.00 Ziarah di sekitar kota Medinah mengunjungi Masjid Quba, Qiblatain, Jabal Uhud, Masjid Khandaq serta Pasar kurma dan kembali ke hotel.
- Pk. 12.00 Sholat Zuhur di Masjid Nabawi
- Pk. 15.00 Sholat Ashar di Masjid Nabawi.
- Pk. 18.00 Buka Puasa dilanjukan, Sholat Maghrib di Masjid Nabawi.
- Pk. 19.00 Shalat Isya dilanjutkan sahalat tarawih di Masjid Nabawi.l
HARI 04 SELASA, 25 AGT 2009 MEDINAH – MEKKAH
- Pk. 03.00 Makan Sahur di hoteli, kemudia menuju masjid Nabawi
- Pk. 05.00 Sholat shubuh di Masjid Nabawi, dilanjutkan dengan ziarah ke makam Rasulullah & Sahabat serta ke Raudhah.
- Pk. 12.00 Sholat Zuhur di Masjid Nabawi.
- Pk. 13.00 Berkumpul di lobby hotel dengan sudah mengenakan pakaian ihram, kemudian berangkat menuju Mekkah.
Mengambil Miqat / Niat Ihram di Masjid Bair Ali.
Buka puasa dalam perjalanan
Insya-Allah tiba di Mekkah, langsung ke hotel untuk istirahat sejenak.
Setelah makan malam, menunaikan ibadah umrah.


HARI 05 RABU, 26 AGT 2009 MEKKAH
- Pk. 03.00 Makan Sahur di hotel, kemudia menuju masjidil Haram
- Pk. 05.00 Sholat Shubuh di Masjidil Haram
- Pk. 12.00 Sholat Zuhur di Masjidil Haram
- Pk. 15.00 Sholat Ashar di Masjidil Haram
- Pk. 18.00 Buka Puasa dilanjukan, Sholat Maghrib di Masjidil Haram
- Pk. 19.00 Shalat Isya dilanjutkan sahalat tarawih di Masjidil Haram
HARI 06 KAMIS, 27 AGT 2009 MEKKAH
- Pk. 03.00 Makan Sahur di hoteli, kemudia menuju masjidil Haram
- Pk. 05.00 Sholat Shubuh di Masjidil Haram
- Pk. 07.00 Ziarah di sekitar kota Mekkah mengunjungi Jabal Nur, Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Arafah, Mina, Muzdalifah dan Masjid Ja’ronah untuk Miqat bagi yang ingin umrah lagi.
- Pk. 12.00 Sholat Zuhur di Masjidil Haram
- Pk. 15.00 Sholat Ashar di Masjidil Haram
- Pk. 18.00 Buka Puasa dilanjukan, Sholat Maghrib di Masjidil Haram
- Pk. 19.00 Shalat Isya dilanjutkan sahalat tarawih di Masjidil Haram
Catatan :
Jama’ah akan tinggal di Mekkah hingg hari ke 29, tgl. 20 Sept/30 Ramadhan, mohon memperbanyak ibadah dan Itiqaf di masjidil Haram
HARI 30 SENIN, 21 SEP 2009 MEKKAH
- Pk. 05.00 Sholat Shubuh, dilanjutkan shalat Idul Fitri di Masjidil Haram
- Pk. 08.00 Makan pagi di hotel dan acara bebas.
- Pk. 13.00 Makan siang di hotel.
- Pk. 15.00 Sholat Ashar di Masjidil Haram
- Pk. 18.00 Sholat Maghrib & Isya di Masjidil Haram
- Pk. 19.00 Makan malam di hotel.
HARI 31 SELASA, 22 SEP 2009 MEKKAH – JEDDAH – JAKARTA
- Pk. 05.00 Sholat Shubuh di Masjidil Haram dilanjutkan dengan Tawaf Wada’.
- Pk. 07.00 Makan pagi di hotel dan bersiap untuk keberangkatan ke Jakarta.
- Pk. 10.00 Berangkat menuju Jeddah dengan bus AC.
City tour disekitar kota Jeddah, kemudian diantar ke airport.
(Sholat Zuhur & Ashar serta makan siang di Masjid Terapung)
- Pk. 18.50 Berangkat kembali ke Jakarta dengan SAUDIA SV 814.
HARI 32 RABU, 23 SEP 2009 JAKARTA
- Pk. 11.00 Insya-Allah tiba kembali di tanah air dengan Selamat, semoga memperoleh Umrah Makbulah.

Senin, 08 Maret 2010

PANDUAN DAN TIPS UMRAH HAJI

MANASIK UMRAH
1. MIQOT
Secara harfiah berarti batas atau garis antara boleh dan tidak, atau perintah mulai dan berhenti, yaitu kapan mulai melafazkan niat untuk memasuki tanah suci.
Miqat dibagi menjadi 2 bagian :
• MIQAT ZAMANI
Miqat yang berhubungan dengan batas waktu, atau kapan, pada tanggal dan bulan-bulan apa hitungan Haji itu ? Miqat Zamani disebutkan dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 189 dan 197. Pada ayat pertama menjelaskan tentang bulan sabit sebagai tanda waktu bagi manusia dan miqat bagi jamaah Haji. Ayat kedua menerangkan bahwa yang dimaksud dengan bulan-bulan haji adalah: Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijjah.
• MIQAT MAKANI
Miqat yang berdasarkan peta atau batas tanah geografis, tempat seseorang harus memulai niat Ihram sebelum melintasi tanah haram dengan niat hendak melaksanakan ibadah Umrah atau ibadah Haji.
NAMA - NAMA MIQAT MAKANI :
• Dzul Halifah : Adalah miqatnya penduduk MADINAH dan orang-orang yang datang melewatinya, tempat itu sekarang dinamakan “Bir ‘Ali”, sekitar 450 KM dari Mekah al-Mukarramah.
• Al-Juhfah : Adalah miqatnya penduduk Syam, Maroko, Mesir dan orang-orang yang melewatinya, tempat ini berada di dekat kota ‘Rabig’. Jauhnya sekitar 183 KM dari kota Mekah.
• Qornul Manazil : Adalah miqatnya penduduk najed dan orang-orang yang melewatinya. Sekarang dinamakan “Sail al-Kabir”, 75 KM dari Mekkah.
• Yalamlam : Adalah miqatnya penduduk Yaman dan orang-orang yang melewatinya. Sekarang manusia berihram dari Assa’diyah, 92 KM dari Mekkah. Jamaah Indonesia yang langsung menuju Makkah, menggunakan Miqot ini untuk memulai berihram.
• Dzat ‘Irqin : Adalah miqatnya penduduk ‘Iraq’ dan orang-orang yang melewatinya. Lokasi berjarak 94 KM dari Mekkah.


2. IHRAM
Berihram adalah pekerjaan pertama dalam melaksanakan haji maupun umrah yaitu proses dalam memasuki ibadah haji maupun umrah. Waktu untuk melaksanakan umrah adalah kapan saja sepanjang tahun selain musim haji, adapun waktu untuk haji adalah dibulan-bulan haji, yaitu: Bulan Syawal, Dzul Qo’dah dan sepuluh hari diawal bulan Dzulhijjah
Rukun haji dan umrah dimulai dengan ihram dari miqat…apabila jama’ah haji atau umrah telah tiba di miqat, baik itu melalui darat maupun udara atau yang sejenisnya maka mereka hendaknya segera mandi dan memakai wangi-wangian (secukupnya). Kemudian bagi pria menggunakan dua kain ihram putih dan bersih; satu sebagai sarung dan satunya lagi sebagai selendang. Adapun bagi wanita tidak ada pakaian yang disunahkan untuk berihram, tapi cukup mereka mengenakan pakaian yang dapat menutupi seluruh tubuh serta auratnya, dengan catatan tidak penuh hiasan.
Kemudian melantunkan niat berihram untuk berumrah maupun untuk berhaji dengan ucapan :
Yang ber-Umrah : “Labbaika Umrotan”(Aku penuhi panggilan Mu untuk umrah).
Yang haji Tamattu : “Labbaika Umrotan Mutamatti’an biha ila al-hajj” (Aku penuhi panggilanMu untuk umrah dan tamattu hingga haji).
Yang berhaji Qiran : “Labbaika Umrotan wa hajjan” (Aku penuhi panggilanMu untuk umrah dan haji).
Yang berhaji Ifrad : “Labbaika Hajjan” (Aku penuhi panggilanMu untuk haji).
Tatkala memulai melantunkan niat berihram itu, berarti telah mengikrarkan diri untuk melaksanakan niat dalam hati untuk beribadah dan menjauhi segala larangan-larangan yang terkait ketika menggunakan Ihram. Kemudian memperbanyak talbiyah. Untuk bacaan talbiyah disarankan bagi jamaah laki-laki melantunkan talbiyah dengan suara yang agak keras sementara wanita tidak.
SEBELUM BERIHRAM:
Dianjurkan berbuat hal-hal dibawah ini :
• Memotong kuku, kumis, membersihkan bulu ketiak dan bulu-bulu disekitar kemaluan
• Menyiram seluruh badan, kalau mungkin, dan tidak mengapa kalau tidak mandi.
• Laki-laki melepas seluruh pakaian yang berjahit, kemudian mengenakan kain ihram.
• Wanita melepas kain cadar yang ada di wajahnya…dan mengenakan kerudung yang dapat menutupi kepala dan sebagian mukanya (menghindari pandangan) dari laki-laki yang bukan muhrimnya.
• Setelah mandi, disunatkan untuk memakai wewangian dibadan secukupnya saja.
• Kemudian berniat untuk memasuki ibadahnya, kalau sudah niat memasuki ibadah, berarti telah berihram, kendati belum melafadzkan. Disarankan melafadzkan niat ihramnya itu setelah shalat fardhu. Apabila seseorang beribadah haji atau umrah mewakili orang lain, maka ia berniat atas yang diwakili itu dengan ucapan: ”Labbaika Allahumma ’An Fulan..” (Aku penuhi panggilanMu Ya Allah atas Si Fulan).


BATAS MULAI BERIHRAM:
1. Dzul Halifah 2. Al-Juhfah 3. Qornul Manazil
4. Yalamlam 5. Dzat ‘Irqin
Kewajiban bagi yang melewati tempat-tempat diatas bagi yang hendak melaksanakan haji ataupun umrah adalah berihram, bagi yang melampaui dengan sengaja tanpa berihram wajib kembali ketempat itu dan mengambil ihram darinya. Kalau tidak, maka baginya kewajiban membayar ‘dam’ seekor kambing yang disembelih di Mekkah dan dibagikan kepada fakir miskin setempat.
Rasulullah SAW bersabda: “Dia (miqot-miqot) itu untuk penduduknya dan orang yang datang melewatinya yang hendak melaksanakan haji dan umrah”.
Penduduk Mekkah, berihram dari Makkah untuk melaksanakan haji, sedang untuk umrah mereka berihram dari tanah halal diluar batas tanah haram, seperti Tan’im. Adapun penduduk yang tinggal di dalam area miqot, seperti penduduk Jeddah, Mustaurah, Badar, Bahrah, Umu Sulem, Syaro’i’ dll, mereka berihram dari tempat tinggalnya.
“Tempat tinggal mereka itu merupakan miqot bagi mereka semua” (Al-hadits).
LARANGAN DALAM BERIHRAM
Setelah berihram dari miqot seorang haji atau umrah dilarang hal-hal dibawah ini:
• Mencabut/mencukur rambut atau bulu badan, memotong kuku dengan sengaja.
• Dalam kondisi berihram, dilarang memakai wangi-wangian dibadan dan dipakaian, tetapi wangi bekas pemakaian sebelum berihram dibadan tidak masalah.
• Seorang muslim yang sedang berihram, dilarang berburu binatang darat, baik itu dengan membunuh maupun mengusirnya, dilarang juga membantu aktifitas berburu tersebut, dalam area tanah suci.
• Seorang muslim yang berihram maupun tidak, dilarang menebangi pepohonan tanah haram dan tumbuhannya yang tumbuh tanpa dipelihara manusia.
• Seorang muslim yang berihram maupun tidak, tidak boleh mengambil barang temuan, baik itu yang berupa uang, emas, perak dan lain-lain ditanah haram, kecuali untuk diumumkan.
• Melamar perempuan atau aqad nikah untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain, begitu juga bersetubuh, bercumbu rayu yang di barengi dengan syahwat. Sebagaimana hadits Usman ra. Bahwa Nabi SAW bersabda, “Seorang dalam keadaan ihram itu tidak boleh menikah dan tidak boleh juga menikahkan serta melamar”.
• Wanita dalam keadaan ihram dilarang memakai kaos tangan dan menutup wajahnya, kecuali dihadapan laki-laki asing ia harus menutup mukanya dengan kerudung atau semacamnya seperti ketika tidak berihram.
• Dalam kondisi berihram seseorang pria dilarang menutup kepalanya dengan kain ihram maupun peci, topi, sorban, imamah, dll.
• Seorang dalam kondisi berihram seorang pria dilarang mengenakan pakaian berjahit diseluruh tubuhnya maupuan disebagiannya seperti pakai celana, baju, topi atau kaos kaki serta sepatu kecuali khuffain.

HAL–HAL YANG DIPERBOLEHKAN SAAT IHRAM
• Memakai jam tangan, handphone, kaca mata dan ikat pinggang.
• Memakai cincin dan sandal atau membalut luka dengan perban.
• Berteduh dari matahari dibawah payung maupun atap mobil atau membawa barang diatas kepala.
• Membasahi kepala dan badan kendati rontok rambutnya yang tidak disengaja tidak apa-apa.
• Mengganti kain ihram maupun membersihkannya.
Note: seandainya seorang sedang berihram menutup kepalanya karena lupa atau tidak tahu hukumnya, maka ia segera melepas tutup itu ketika ingat atau mengetahui hukumnya.
3. THAWAF
Dalam pengertian umum ibadah thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dimana putaran pertama dengan lari-lari kecil (jika mungkin), dan selanjutnya dengan berjalan biasa, thawaf dimulai dan berakhir di garis sejajar dengan batas Hajar Aswad. Posisi ka’bah ketika Thawaf adalah disebelah kiri tubuh kita.
Thawaf Rasulullah SAW, dari Ibnu Umar RA menceritakan ;
“Dahulu apabila Rasulullah melaksanakan thawaf yang pertama (Qudum, atau selamat datang), beliau berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada empat putaran selanjutnya”.
Thawaf terdiri dari empat macam yaitu Thawaf Ifadah, Thawaf Qudum, Thawaf Wada dan Thawaf Sunat .
• THAWAF IFADHAH : Semua ulama menetapkan bahwa Thawaf Ifadhah adalah rukun haji tidak boleh di tinggalkan karena dapat membatalkan haji. Thawaf ini juga disebut Thawaf Ziarah atau Thawaf Rukun.
• THAWAF QUDUM : Disebut juga Thawaf Dukhul yaitu thawaf pembukaan atau Thawaf selamat datang yang dilakukan pada waktu jama’ah baru tiba di Mekah. Rasul setiap kali masuk Masjidil Haram lebih dulu melakukan thawaf sebagai ganti shalat tahiyyatul masjid. Maka thawaf inipun disebut juga Thawaf Masjidil Haram.
• THAWAF WADA’ : Dilakukan pada saat akan meninggalkan Mekah yang biasanya dilakukan untuk menghormati Baitullah karena akan berpisah. Hukum Thawaf Wada adalah wajib, sehingga kalau tidak dikerjakan wajib membayar dam (menyembelih kambing). Thawaf ini di sebut juga Thawaf Perpisahan. Thawaf wada’ merupakan penutup dari kewajiban – kewajiban haji yang seorang haji wajib melakukannya sebelum pergi menuju negerinya atau meninggalkan kota Mekkah.
Rasulullah saw yang bersabda :

“Janganlah seseorang diantara kalian itu pergi (meninggalkan Mekkah) sampai penutupannya itu di ka’bah”.
“Tiada ampunan meninggalkan thawaf wada’ kecuali bagi yang sedang haid maupun nifas”.
• THAWAF SUNAT : Adalah thawaf yang bisa dilakukan kapan saja. Kalau dilakukan saat baru memasuki Masjidil Haram, thawaf ini berfungsi sebagai pengganti shalat Tahiyatul Masjid . Thawaf sunat inilah yang di maksud atau di sebut Thawaf Tathawwu’.
4. SA‘I
Sa’i adalah suatu ibadah yang mengikuti tapak tilas isteri Nabi Ibrahim (Hajar) yang mencari air untuk minum putranya yang kehausan, dengan berlari-lari dari bukit Shafa kebukit Marwah sebanyak 7 kali putaran, dimulai dari Bukit Shafa dan diakhiri di Bukit Marwah pada hitungan ke-7 dari putaran Sa’i. Panjang jarak antara Shofa dan Marwah ± 405 meter x 7 Putaran, sehingga total putaran yang ditempuh 2.835 meter. Antara Bukit Shafa dan Marwah terdapat Pilar Hijau, yang panjangnya ± 25 meter, diantara kedua Pilar tersebut, disunatkan bagi Jamaah Pria untuk berlari-lari kecil, sedangkan bagi jamaah wanita berjalan biasa.
Fasilitas yang tersedia di tempat Sa’I adalah AC dan kipas angin, air minum zam-zam serta bagi orang yang tidak mampu berjalan ada jalur khusus untuk kursi roda yang berada ditengah.
Orang yang sedang Haid, Nifas dan tidak berwudhu dapat melakukan Sa’i kapan saja. Bukit ini sekarang termasuk bangunan Masjidil Haram, namun hukum kesuciannya tetap berlaku terpisah karena lokasinya diluar Masjidil Haram.
5. TAHALLUL
Menurut bahasa tahallul berarti ‘menjadi boleh’ atau ‘diperbolehkan’. Dengan demikian Tahallul ialah diperbolehkannya atau dibebaskannya seseorang dari larangan atau pantangan ketika masih dalam keadaan berihram. Pembebasan tersebut ditandai dengan tahallul yaitu dengan mencukur atau memotong rambut sedikitnya 3 helai rambut. Semua mazhab berpendapat bahwa tahallul merupakan wajib haji, hanya Syafi’iyah menganggapnya sebagai rukun haji, sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Al Fath Ayat 27,
Artinya : “Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada RasulNYA bahwa mimpi RasulNya itu akan menjadi kenyataan. Yaitu engkau beserta penduduk Mekkah lainnya akan memasuki kota Mekkah Insya Allah dengan aman, bebas dari rasa takut terhadap kaum musyrik dengan mencukur rata kepalamu, sedang yang lain mengguntingnya saja. Tuhan mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Di balik ‘yang tidak kamu ketahui itu’ Tuhan akan memberi kemenangan lebih dahulu kepadamu pada waktu dekat”.

MACAM-MACAM TAHALLUL
1. Tahallul Awal
Melepaskan diri dari keadaan ihram, setelah melakukan dua diantara tiga perbuatan alternatif sebagai berikut :
• Melontar Jumrah Aqabah dan mencukur.
• Melontar Jumrah Aqabah dan Tawaf Ifadah.
• Tawaf Ifadhah, Sa’i dan mencukur.
2.Tahallul Sani/Kubra
Melepaskan diri dari keadaan Ihram setelah melakukan ketiga ibadah secara lengkap yaitu sebagai berikut :
• Melontar Jumrah Aqabah
• Bercukur
• Tawaf Ifadhah dan Sa’i















Tips Kesehatan
I. Latar Belakang :
1. Jamaah Umrah Indonesia berasal dari lingkungan wilayah tropis yang berbeda dengan negara tujuan yaitu jazirah Arab yang Subtropik bergurun pasir.
2. Jamaah Umrah Indonesia berada dilingkungan komunitas yang beraneka ragam dan berbeda cultural. Sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan hubungan psikososial.
II. Hal-Hal yang perlu diperhatikan :
Masalah Kesehatan
1. Insensible Prespirator :
a) Suhu tinggi dan humidity rendah dapat menyebabkan proses evaporasi yang cepat menyebabkan cairan tubuh berkurang secara drastic.
b) Gejala yang ditimbulkan berupa: Dehidrasi tubuh, bibir pecah-pecah, kulit kering, pusing kepala, mual, shock/tidak sadar.
c) Pencegahannya berupa: melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari secara langsung seperti:
• Menggunakan Payung dan penutup kepala
• Memperbanyak minum air putih atau air mineral/oralit
• Bila mengalami Shock berat segera berkonsultasi dengan dokter.
2. Sengatan Panas (Heat Stroke)
Pencegahannya:
Melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari secara langsung.
3. Trauma Dingin (Hipotermia Sistemik)
a) Penurunan suhu tubuh secara cepat akibat pengaruh suhu dingin.
b) Pencegahannya: Lakukan pemanasan tubuh secara pasif dengan menggunakan selimut, baju hangat dan meminum air hangat.
4. Pengaruh Debu halus padang pasir (SiO2)
a) Sering mengakibatkan gangguan saluran pernafasan bagian atas.
b) Seperti:
• Radang Selaput lendir hidung (Rhinitis)
• Radang tenggorokan (Pharingitis)
• Radang selaput lendir Kelopak mata (Conjunctivitis)
c) Pencegahannya: memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya dengan menggunakan masker, menggunakan kaca mata, istirahat yang cukup dan mengkonsumsi vitamin.
Tips Keberangkatan
• Disarankan kepada jamaah untuk tiba di Airport paling lambat 2 jam sebelum keberangkatan.
• Berat barang yang akan dimasukkan kedalam bagasi adalah sebesar 25 kg.
• Dilarang membawa benda-benda cair dalam bentuk botol atau tabung yang melebihi batas 100 ml dalam bagasi maupun handbag.
• Kuncilah barang bagasi, dan simpanlah kunci bagasi anda ditas yang mudah untuk diambil bilamana diperlukan.
• Dilarang membawa makanan ke dalam cabin pesawat.
• Disarankan kepada para jamaah untuk tidak berpergian jauh dari lokasi tempat berkumpul yang telah ditentukan di sekitar area bandara Soekarno-Hatta.
• Disarankan bagi seluruh jamaah untuk memakai seragam.
• Semua dokumen yang terkait dengan pemberangkatan (Paspor, Ticket, Boarding Pass, Buku Kesehatan, Fiskal dan Airport Tax) akan dibagikan sebelum keberangkatan setelah pengurusan imigrasi dan boarding selesai.
• Simpanlah barang-barang bawaan yang penting dalam handbag anda seperti: obat-obatan yg biasa dikonsumsi, perhiasan, dll.
• Perhatikan dengan seksama barang bawaan anda, jangan sampai tertinggal.
• Gunakanlah selalu ID Card/tanda pengenal diri anda kemanapun anda berpergian selama di Tanah Suci.
• Untuk komunikasi telepon dari Saudi Arabia ke Indonesia dengan menggunakan kode negara : 062 /+62 + kode area + nomor telepon contoh: 06221-79195809. Untuk sambungan ke telepon selular, kode negara + nomor Hp, contoh: 062813 18160894.
• Bawalah uang dalam jumlah yang tidak terlalu banyak untuk menghindari kehilangan baik diperjalanan maupun ketika ditanah suci.

Jumat, 05 Maret 2010

TENTATIF PERJALANAN UMRAH REGULER 12 HARI
1. HARI PERTAMA : Insya Allah berkumpul di Bandara Haasanuddin Makassar 2 jam se-belum keberangkatan menuju Bandara soekarno Hatta, Transit 2 jam, melanjutkan pe-nerbangan ke Bandara International King Abdul Azis Jeddah, selanjutnya dengan kenda-raan full AC menuju Madinah dan langsung ke hotel untuk istirahat.
2. HARI KEDUA : Madinah, pagi hari ziarah ke masjid Nabawi yaitu ziarah ke Makam Ra-sulullah SAW dan Abu Bakar serta Umar RA, Raudah serta pekuburan Baqi.
3. HARI KETIGA : Masih di Madinah, start jam 8 pagi, ziarah sekitar kota Madinah, masjid Quba, masjid Qiblatain, Jabal Uhud, Pasar Kurma.
4. HARI KEEMPAT :Masih di madinah start jam 8 pagi , ziarah ke Jabal magnet menyak-siakn keajaiban dunia yang mana lokasi itu mengandung magnet yg amat besar sehingga bisa menarik Bus yang kita tumpangi, serta mengunjungi Pusat Percetakan al Quran yg mencetak satu juta buah al Quran setiap tahunnya dan menerjemahkan sampai 50 bahasa di dunia. Siang hari setelah shalat dhuhur bersiap-siap menuju Bi’ru Ali (Dzul Khulaifah) untuk miqat umrah dan melanjutkan perjalanan dengan bus AC menuju Mak-kah al Mukarramah menunaikan / menyempurnakan umrah pertama
5. HARI KELIMA : Makkah, acara bebas, disarankan memperbanyak ibadah di masjid Ha-ram, shalat fardhu berjamaah, dan memperbanyak ibadah sunnah, shalat lail dan lain lain.
6. HARI KEENAM : Makkah, Pagi hari ziarah sekitar kota suci makkah, Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Padang Arafah, Muzdalifah, Mina dan Jabal Nur. Perjalanan berakhir dengan Miqat Umrah di Ju’ranah untuk program umrah kedua kita. Selanjutnya ke masjid haram meyempurnakan umrah kedua
7. HARI KETUJUH : Makkah, acara bebas, disarankan memperbanyak ibadah di masjid Haram, shalat fardhu berjamaah, dan memperbanyak ibadah sunnah, shalat lail dan lain lain.
8. HARI KEDELAPAN : Thaif (150 km dari kota Makkah), Ziarah ke Museum Qasher Syu-bra, mengunjungi pembuatan bunga hiasan, ziarah ke Masjid al Addas dan al Khuq, kelil-ing Masjid al Abbas dan shalat dhuhur berjamaah, istirahat di al Hada dan makan siang di Bahadir Plaza, melihat pemandangan kota Thaif dengan kereta gantung, Miqat di as Sail Kabir (masjid Qarnul Manazil) untuk program Miqat Umrah kita yang Ketiga dan se-lanjutnya ke Masjid Haram meyempurnakan umrah ketiga
9. HARI KESEMBILAN : Makkah, acara bebas, disarankan memperbanyak ibadah di Masjid Haram, shalat fardhu berjamaah, dan memperbanyak ibadah sunnah, shalat lail dan lain lain.
10. HARI KESEPULUH : Jeddah, city tour kota Jeddah, masjid terapung, Masjid Qisas, pe-kuburan Hawa, sepeda raksasa dan belanja oleh oleh di pusat perbelanjaan CORNES
11. HARI KESEBELAS: Makkah, acara bebas, disarankan memperbanyak ibadah di masjid Haram, shalat fardhu berjamaah, dan memperbanyak ibadah sunnah, shalat lail dan lain lain.
12. HARI KEDUABELAS : Perjalanan Menuju Ke Tanah Air Jeddah-Jakarta-Makassar
Semoga mendapatkan Umrah Maqbulah, diterima amal ibadah kita, dikabulkan doa dan munajat kita dan dimaafkan seluruh kekhilafan kita. Amin
*****

PROGRAM UMRAH TANGGAL MARET – MEI 2010
Paket 12 hari, harga $1850 ( sekitar 17 juta rupiah)

Akomodasi :
 Madinah : al-Haram Hotel / setaraf
 Makkah : Rawabi Bustan Hotel / setaraf
 Jeddah : Holiday Inn Hotel / setaraf
Biaya sudah termasuk :
 Tiket pesawat Garuda ekonomi class return MKS-JKT-JED
 Visa umrah, handling airport, manasik dan mutawwif
 Travel bag, perlengkapan umrah dan zam zam 10 liter
 Tour ke Kota Thaif , Gunung Magnet dan Percetakan al-Quran
 Makan 3 X sehari Indonesian food
Biaya tidak termasuk :
 Fiskal Rp. 2.500.000 (bagi yang tidak memiliki NPWP)
 Surat Mahram dan Vaksin meningitis
 Pembuatan pasport bagi yang belum memiliki
Persyaratan :
 Masa berlaku pasport minimal 7 bulan dan nama terdiri dari 3 suku kata
 KTP, KK, Surat Nikah (bagi yang berangkat suami istri)
 Pas photo warna ukuran 4 X 6 = 6 lembar back ground putih (focus wajah 80 %)

INFORMASI DAN PENDAFTARAN :
H. ALWI NULUDIN
HP. 08114105534
FLEXI. 04115015443

KISAH TELAGA ZAM ZAM

Kisah Telaga Zamzam

TELAGA atau sumur Zamzam berada di dekat Ka\'bah, di bawah tempat tawaf, yaitu di belakang Maqam Ibrahim, di sebelah kiri menghadap Ka\'bah. Sejarah Telaga Zamzam terkait dengan peristiwa Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang diungsikan ke suatu tempat di dekat Kabah.
Hadits Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Ibrahim telah memindahkan Hajar beserta anaknya Ismail yang masih menyusui. Mereka ditinggal di sebuah bukit tandus di dekat Ka\'bah dan tidak ada siapa pun. Ibrahim meninggalkan Hajar dan anaknya Ismail dan hanya dibekali beberapa biji tamar dan kantong air. Siti Hajar pun bertanya, Wahai Ibrahim, hendak pergi ke mana engkau dan meninggalkan kami di lembah yang tandus dan tidak berpenghuni ini? Ibrahim tidak menjawab hingga beberapa kali pertanyaan Siti Hajar dilontarkan.
Kzrena merasa tidak digubris, Siti Hajar pun bertanya, Apakah ini perintah Allah? Ibrahim pun akhirnya menjawab singkat, Ya.
Jika begitu Allah pasti tidak membiarkan kami, kata Siti Hajar.
Ibrahim pergi meninggalkan istri dan anaknya dan ketika sampai di Thaniyyah, ia pun berdoa ke arah Ka\'bah, memohon kepada Allah agar manusia mendirikan sholat, diberi rezeki berupa buah-buahan, seperti termaktub dalam Surat Ibrahim ayat 37.
Dalam iklim yang panas terik, Ismail yang masih menyusu menangis kehausan. Siti Hajar lalu berusaha mencari air. Ia naik ke bukit Safa dan berjalan hingga ke bukit Marwah. Siti Hajar bolak-balik sampai tujuh kali, berjalan dan berlari kecil. Ketika terakhir sampai di bukit Marwah, tiba-tiba Siti Hajar mendengar suara, ia pun berusaha menyapa. Aku mendengar suara, apakah engkau bisa menolong kami? kata Siti Hajar. Ia terkejut ketika tiba-tiba melihat Malaikat dan di dekatnya telah memancarkan air. Siti Hajar pun segera meminum air, sambil berucap Zamzam yang artinya berkumpullah air yang penuh berkah\" seraya tangannya membendung luapan air, lalu ia segera meminumkan air itu kepada Ismail. Sabda Rasulullah SAW: Semoga Allah memberi rahmat pada Hajar ibu Ismail, jika beliau membiarkan Zamzam mengalir tanpa batas niscaya Zamzam akan menjadi sungai yang mengalir ke seluruh muka bumi.
Malaikat pun berkata, Janganlah engkau bimbang ditinggalkan karena di sini adalah rumah Allah yang akan dibina anaknya, bapaknya, dan Allah tidak akan melupakan hamba-Nya.
Peristiwa pencarian sumber air antara bukit Safa dan Marwah oleh Siti Hajar tersebut kemudian menjadi Rukun Sa\'i. Sabda Rasulullah SAW: Rukun Sai di antara Safa dan Marwah adalah berdasarkan peristiwa ini.
Siti Hajar pun merasa tenang dan akhirnya bersama anaknya Ismail terbiasa hidup di tanah sekitar Ka\'bah, hingga akhirnya datang rombongan kaum Jurkum dari Kada\'. Mereka telah diizinkan oleh Siti Hajar untuk menetap di sana, sampai akhirnya Ismail dewasa dan beristri. Nabi Ibrahim kembali menjumpai Ismail setelah Siti Hajar wafat. Nabi Ibrahim lalu membangun tapak Ka\'bah, dibantu anaknya Ismail yang mengakut batu sebagai pijakan Ibrahim. Batu tempak pijakan Nabi Ibrahim inilah yang dikenal sekarang sebagai Maqam Ibrahim. Setelah itu Ibrahim pun meninggalkan Ismail.
Setelah Nabi Ismail wafat, Tanah Haram dan telaga Zamzam dibina oleh kaum Jurkum. Tetapi kaum Jurkum kemudian lupa daratan, mereka hidup dalam kemaksiatan hingga melupakan segalanya. Allah pun melenyapkan kembali telaga Zamzam, sehingga alam sekitar kembali menjadi tandus dan gersang.
Takdir Allah SWT kemudian memunculkan kembali telaga Zamzam pada menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Allah telah menakdirkan kepada Abdul Muthalib melalui mimpi untuk menggali kembali telaga Zamzam. Abdul Muthalib dibantu anaknya Harits lalu menggali telaga Zamzam. Tanpa kenal lelah, Abdul Muthalib memeliharanya dengan membuat bak penampungan. Meski dicemooh bahkan baknya dirusak oleh kaum Quraisy hingga akhirnya ia bernazar kalau diberi anak sampai 10 orang maka akan disbelihnya salah seorang anaknya. Takdir Allah mengabulkan nazar Abdul Muthalib, sehingga ia terpaksa mengundi siapa di antara anak-anaknya yang harus disembelih. Anak yang mendapat undian adalah Abdullah, ayah dari Nabi Muhammad SAW. Abdullah ternyata anak kesayangan Abdul Muthalib, sehinga ia berkali-kali mengulang undian namun lagi-lagi Abdulah yang mendapatkan. Akhirnya, Abdul Muthalib terpaksa menebusnya dengan mengganti sembelihan 100 ekor onta.
Berdasarkan Sejarah Makkah Al-Mukarraomah, air zamzam mulai diberi bangunan atap pada masa Khalifah Abbasiyyah Abu Ja\'far Al Mansur pada 145 Hijiriyah. Selanjutnya pada masa Khalifah al Mahdi lingkungan air Zamzam diberi lantai marmer dan jendela yang terpelihara hingga masa Khalifah Al Mu\'tasom pada 220 Hijriyah. Telaga Zamzam pernah mengalami kebakaran pada masa Sultan Nasir Farj bin Barquq pada 802 Hijriyah. Kemudian dibangun kembali oleh Qadi Makkah Jamaluddin Muhammad bin Abu Dhohirah, selanjutnya direnovasi oleh Sultan Abdul Hamid II pada 1300 Hijriyah dengan arsiteknya Sayyid Muhammad Sodiq.
Telaga atau sumur Zamzam sekarang terbagi dua, yaitu satu sumur dibangun sepanjang 12,8 meter dan satunya lagi digali sepanjang 17,2 meter di kawasan Sakhrul Jabal. Kemudian dibuat tiga mata air saluran, meliputi satu saluran dekat Ka\'bah arah Rukun, dan dua saluran lainnya masing-masing di Jabal Abu Qubais dan Safa ke arah Harqah. Kini telah dibangun menara Zamzam dengan dua bak khusus, masing-masing untuk minum dan untuk berwudu. Air Zamzam selanjutnya disalurkan ke bagian timur Masjidil Haram dengan pipa, yang kini berpangkal di kawasan Kudai.
Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baiknya air di muka bumi adalah Zamzam, karena di dalamnya terdapat kandungan zat makanan dan penyembuh penyakit. (Hadist Riwayat Tabrani).
Sahih Muslim menyebut, Sesungguhnya Zamzam merupakan air yang diberkati, sesungguhnya mengandung zat makanan, orang yang meminumnya akan merasa kenyang.
Zamzam memiliki berbagai sebutan, antara lain Barakah. Seluruh umat muslim di dunia senantiasa membawa air Zamzam ke negeri mereka, terutama setelah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Air Zamzam merupakan pancaran air dari syurga dan menjadi bukti kekuasaan Allah SWT. Telaga Zamzam pun lestari sampai sekarang sebagai air yang penuh berkah, meski sudah lebih dari 5.000 tahun usianya. Semakin diambil semakin bertambah-tambah airnya.

Kamis, 04 Maret 2010

LOWONGAN DI SURGA DAN NERAKA

LOWONGAN DI SURGA & NERAKA
LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :
A. Penghuni Surga
B. Penghuni Neraka

SYARAT-SYARAT PELAMAR:
- Tidak diperlukan ijazah
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
- Tidak perlu bawa harta
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.
- Cukup membawa dokumen asli dari ibadah dan amal karya Anda sendiri.

WAKTU WAWANCARA :
-Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang2 yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (Hadist Hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.

-Wawancara tahap 2 : Waktunya ditentukan oleh OWNER

LOKASI DAN LAMA WAWANCARA
Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabann ya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabann ya).

PEWAWANCARA:
Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir. Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang OWNER

WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :
1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?
4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?
6. Siapa saudaramu?

Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.

CARA MELAMAR:
Sekali lagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).

BENARKAH LOWONGAN INI ?
Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui,apalagi mengenai akhirat. Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan di langit(berkriut- kriut), langit sedemikian padatnya,tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun krn langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang
aku ketahui tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut).Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan" ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari).

Sementara jutaan Mala ikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan Mala ikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula

OBYEK WISATA DI MESIR

OBYEK WISATA DI MESIR
Monumen-Monumen Firaun di Kairo
 Piramid Sakkara
Piramid ini dibangun oleh zoser, raja pertama dari dinasti ke III. Piramid ini terletak di daerah Sakkara, 27 km dari pusat Kairo.
 Piramid Giza
o Cheops
Piramid ini merupakan piramid terbesar di antara ketiga piramid yang berjejer. Dibangun oleh Cheops, raja dari dinasti ke IV. Piramid ini dibangun (2690 SM) di atas areal seluas 13 acre. Tinggi piramid ini semula 146 m., namun sekarang hanya berketinggian 136 m., disebabkan oleh erosi pada puncaknya. Jumlah batu-batunya sekitar 2,5 juta meter kubik.
o Chevren
Piramid ini dibangun oleh Chevren, putra raja Cheops pada tahun 2650 SM. Tinggi piramid ini mencapai 136 m. Panjang setiap sisinya 214 m. Jumlah batu-batu pada piramid ini sekitar 2,2 juta meter kubik.
o Menkaura
Piramid ini dibangun oleh Menkaura, putra Chevren. Dibangun pada tahun 2600 SM. Tingginya hanya 62 meter, panjang tiap sisinya yang dilapisi dengan granit hanya 104 m.
o Spinx
Spinx adalah Patung purbakala yang besar, berbadan singa dan berwajah manusia. Patung ini berukuran panjang 70 meter dan tinggi 20 meter. Sphinx dan ketiga piramid besar termasuk salah satu dari 7 keajaiban dunia.
Monumen-Monumen Kristen.
 Gereja Al-Mu’allaqa
Gereja ini dibangun pada abad ke V M. dengan model Bascilia. Ia berada di sebelah selatan pintu Benteng Babylonia. Di gereja ini terdapat banyak barang-barang antik yang merupakan peninggal dari zaman abad permulaan agama Kristen.
 Gereja Virgin
Gereja ini dibangun pada awal abad ke V, kemudian direnovasi pada abad ke X.
 Gereja Katedral Santa Marc
Gereja ini merupakan gereja terluas di Afrika, yang baru dibangun di daerah Abbasea. Di gereja ini terdapat barang-barang peniggalan Santa Marc, Paus pertama yang menyebarkan agama Kristen di Mesir.
 Museum Koptik
Museum ini merupakan bukti sejarah perjalanan penyebaran Kristen Koptik di Mesir. Di dalamnya terdapat beberapa benda dan buku lama yang menyengkut Kristen Koptik.
Monumen-Monumen Islam
 Masjid ‘Amr Bin ‘Ash
Masjid ini terletak di daerah Fustat (Misr al-Qadima, ibukota Mesir pertama), merupakan masjid pertama di Mesir sekaligus merupakan perguruan pertama yang aktif dalam menyampaikan dakwah Islam sampai abad ke IX M.
 Masjid Ahmad Bin Toulun
Masjid yang terletak di daerah Sayidah Zainab ini merupakan masjid ketiga yang dibangun di Mesir. Masjid ini berbeda dengan masjid-masjid lainnya, di mana tangga untuk menuju ke menaranya terdapat di luar.
 Masjid Al-Azhar
Masjid pertama yang dibangun oleh Dinasti Fathimiyyah. Terletak di tengah kota, tepatnya daerah Husein, Kairo. Bangunannya, terutama menaranya, sangat antik dan indah. Di samping menara, benda-benda berusia ratusan tahun lainnya adalah tiang-tiangnya yang menyejukkan, juga mimbar tempat khatib berkhutbah. Di samping dan belakang masjid terdapat bangunan Universitas Al-Azhar untuk bidang agama.
 Masjid Al-Husain
Masjid ini termasuk salah satu masjid yang terluas di Kairo. Masjid ini pernah—bahkan sampai sekarang—dijadikan masjid Negara. Di dalam masjid ini terdapat makam Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad Saw. dari Fatimah az-Zahra.
 Masjid dan Sekolah Sultan Hasan
Masjid ini terletak di ujung jalan Qal’ah (Benteng). Dibangun oleh Sultan Naser Hasan bin Muhammad bin Qalawoon. Di samping sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai sekolah 4 madzhab. Masjid ini mepunyai nilai-nilai arsitek Islam yang sangat langka.
 Masjid, Sekolah dan Rumah Sakit Qalawoon
Masjid ini terletak di sudut utara kawasan pandai besi, dekat mesjid Al-Azhar. Masjid ini mempunyai kubah dan dinding yang dilapisi batu pualam serta ditata dengan mutiara dan bagian atasnya diukir dengan lapisan emas. Mihrabnya dilapisi dengan batu pualam. Kubahnya unik dan merupakan satu-satunya di Mesir.
 Masjid Babul Zoewila dan Muayyad
Masjid Babul Zoewila ini terletak dekat Khan al-Khalili. Ia adalah pintu gerbang Kairo yang asli, dibangun pada tahun 1091 M. Di atas pintu gerbang tersebut dibangun dua menara yang dibangun pada tahun 1441 M. Masjid tersebut merupakan suatu kebanggaan dari zaman Mamluk dan menaranya termasuk salah satu menara yang termegah di Kairo.
 Masjid Qait Bey
Masjid ini dibangun oleh Sultan Qait pada tahun 1474 M. Masjid ini juga mempunyai nilai-nilai arsitek Islam yang tinggi dengan menaranya yang megah, ukiran-ukiran pada kubahnya yang serasi dengan bagian-bagian lainnya.
 Masjid Al-Azraq (Biru)
Masjid ini dibangun oleh Pangeran Sanqar al-Nasery pada tahun 1374 M. Masjid ini dinamakan masjid biru karena dindingnya dilapisi dengan ubin biru. Mimbarnya dilapisi batu pualam dan menaranya berbentuk silinder.
 Masjid Alabaster (Mohammad Ali)
Terletak di Benteng Shalahuddin Ayyubi. Konstruksinya dimulai pada 1830 M. Dibangun dengan model Ottoman dengan kubahnya yang megah yang tingginya mencapai 52 meter. Dua buah menaranya yang megah berketinggian 82 meter dari dasar halaman masjid. Dari halaman masjid tersebut para pengunjung dapat melihat kota Cairo, sungai nil dan Piramid. Masjid ini dinamakan Masjid Alabaster karena dindingnya dilapisi dengan alabaster.
 Benteng Shalahuddin Ayyubi
Benteng ini dibangun Shalahuddin Ayubi pada tahun 1183 M. untuk mengawasi kota Kairo dari bukit Mukattam. Di sekitar benteng ini terdapat beberapa peninggalan sejarah, seperti Masjid Alabaster, Masjid Sulaiman Pasha dan Dinding Yosep.
 Masjid Imam Syafi’i
Masjid ini termasuk salah satu masjid tua di Kairo dengan kubahnya yang besar dan terbuat dari kayu. Di dalam masjid ini terdapat makam Imam Syafi’i, salah satu imam dari empat madzhab.
 Khan Khalili
Khan Khalili terletak di dekat Masjid Husain, Al-Azhar. Nama Khan Khalili semula berasal dari nama Khan yang berarti tempat penginapan para pedagang. Penginapan-penginapan tersebut dimiliki oleh seorang pedagang muda bernama Khalili. Daerah ini sangat luas dengan dipenuhi gedung-gedung tua, serta toko-toko kecil. Di sepanjang lorong-lorongnya yang berkelok-kelok dipenuhi para pedagang barang antik dan souvenir khas Mesir, seperti kerajinan tangan dari kulit, kuningan, tembaga, kertas papyrus, ukiran-ukiran alabaster serta perhiasan seperti batu permata, batu cincin, emas dan perak.
Tempat Pertunjukan dan Museum di Kairo
 Cairo Tower
 Sound and Light
 Museum Nasional Mesir / Tahrir
 Museum Coptic
 Museum Islam
 Museum Militer
 Museum Mamalek
 Museum Kereta Kuda
 Cairo Opera House
 Museum Istana Manial
 Pharaonic Village
 Panorama Oktober
Obyek Wisata di Alexandria
 Pantai
 Museum Permata
 Museum Romawi
 Museum Militer / Angkatan Laut
 Perpustakaan Terbesar dan Termegah
 Istana dan Taman Raja Faruq
 Taman el-Ma’mouria
Obyek Wisata di Luxor dan Aswan
 Monumen-monumen dan patung-patung besar peninggalan zaman Fir’aun
 Bendungan Aswan
Obyek Wisata di Sinai
 Bukit Thursina
 Tempat Mandi Firaun
 Tempat Mandi Ratu Cleopatra
 Benteng Mesir ketika melawan Israel
 Tempat ‘bersemedi’ Nabi Musa ketika menerima wahyu
Tempat Ziarah Tokoh Islam dan Pemerintahan
 Makam Imam Syafi’i
 Makam Rabi’ah al-Adawiyyah
 Makam Dzunnun al-Mishry
 Makam Ibn Athaillah Sakandary
 Makam Imam al-Badawi
 Makam Shahaby Abu Darda
 Makam Imam Waki’
 Makam Imam Laits
 Makam Imam Suyuthi
 Makam Abu Abbas al-Mursy
 Makam Raja Fahlevi dari Iran
 Makam Imam Husein bin Ali
 Makam ad-Dardiry
 Makam Luqman al-Hakim
 Makam Nabi Sholeh
 Makam Shahaby Abu Musa al-Asy’ari
 Makam Anwar Sadat
 Makam Raja Faruq []

HIJRAH

. HIJRAH

Perintah Hijrah
RENCANA Quraisy akan membunuh Muhammad pada malam hari, karena dikuatirkan ia akan hijrah ke Medinah dan memperkuat diri di sana serta segala bencana yang mungkin menimpa Mekah dan menimpa perdagangan mereka dengan Syam sebagai akibatnya, beritanya sudah sampai kepada Muhammad. Memang tak ada orang yang menyangsikan, bahwa Muhammad akan menggunakan kesempatan itu untuk hijrah. Akan tetapi, karena begitu kuat ia dapat menyimpan rahasia itu, sehingga tiada seorangpun yang mengetahui, juga Abu Bakr, orang yang pernah menyiapkan dua ekor unta kendaraan tatkala ia meminta ijin kepada Nabi akan hijrah, yang lalu ditangguhkan, hanya sedikit mengetahui soalnya. Muhammad sendiri memang masih tinggal di Mekah ketika ia sudah mengetahui keadaan Quraisy itu dan ketika kaum Muslimin sudah tak ada lagi yang tinggal kecuali sebagian kecil. Dalam ia menantikan perintah Tuhan yang akan mewahyukan kepadanya supaya hijrah, ketika itulah ia pergi ke rumah Abu Bakr dan memberitahukan, bahwa Allah telah mengijinkan ia hijrah. Dimintanya Abu Bakr supaya menemaninya dalam hijrahnya itu, yang lalu diterima baik oleh Abu Bakr.


Di sinilah dimulainya kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah dikenal manusia dalam sejarah pengejaran yang penuh bahaya, demi kebenaran, keyakinan dan iman. Sebelum itu Abu Bakr memang sudah menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah b. Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan. Tatkala kedua orang itu sudah siap-siap akan meninggalkan Mekah mereka sudah yakin sekali, bahwa Quraisy pasti akan membuntuti mereka. Oleh karena itu Muhammad memutuskan akan menempuh jalan lain dari yang biasa, Juga akan berangkat bukan pada waktu yang biasa.

Ali di Tempat Tidur Nabi
Pemuda-pemuda yang sudah disiapkan Quraisy untuk membunuhnya malam itu sudah mengepung rumahnya, karena dikuatirkan ia akan lari. Pada malam akan hijrah itu pula Muhammad membisikkan kepada Ali b. Abi Talib supaya memakai mantelnya yang hijau dari Hadzramaut dan supaya berbaring di tempat tidurnya. Dimintanya supaya sepeninggalnya nanti ia tinggal dulu di Mekah menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. Dalam pada itu pemuda-pemuda yang sudah disiapkan Quraisy, dari sebuah celah mengintip ke tempat tidur Nabi. Mereka melihat ada sesosok tubuh di tempat tidur itu dan merekapun puas bahwa dia belum lari.

Di Gua Thaur
Tetapi, menjelang larut malam waktu itu, dengan tidak setahu mereka Muhammad sudah keluar menuju ke rumah Abu Bakr. Kedua orang itu kemudian keluar dari jendela pintu belakang, dan terus bertolak ke arah selatan menuju gua Thaur. Bahwa tujuan kedua orang itu melalui jalan sebelah kanan adalah di luar dugaan.

Tiada seorang yang mengetahui tempat persembunyian mereka dalam gua itu selain Abdullah b. Abu Bakr, dan kedua orang puterinya Aisyah dan Asma, serta pembantu mereka 'Amir b. Fuhaira. Tugas Abdullah hari-hari berada di tengah-tengah Quraisy sambil mendengar-dengarkan permufakatan mereka terhadap Muhammad, yang pada malam harinya kemudian disampaikannya kepada Nabi dan kepada ayahnya. Sedang 'Amir tugasnya menggembalakan kambing Abu Bakr' sorenya diistirahatkan, kemudian mereka memerah susu dan menyiapkan daging. Apabila Abdullah b. Abi Bakr keluar kembali dari tempat mereka, datang 'Amir mengikutinya dengan kambingnya guna menghapus jejaknya.

Kedua orang itu tinggal dalam gua selama tiga hari. Sementara itu pihak Quraisy berusaha sungguh-sungguh mencari mereka tanpa mengenal lelah. Betapa tidak. Mereka melihat bahaya sangat mengancam mereka kalau mereka tidak berhasil menyusul Muhammad dan mencegahnya berhubungan dengan pihak Yathrib. Selama kedua orang itu berada dalam gua, tiada hentinya Muhammad menyebut nama Allah. KepadaNya ia menyerahkan nasibnya itu dan memang kepadaNya pula segala persoalan akan kembali. Dalam pada itu Abu Bakr memasang telinga. Ia ingin mengetahui adakah orang-orang yang sedang mengikuti jejak mereka itu sudah berhasil juga.

Kemudian pemuda-pemuda Quraisy - yang dari setiap kelompok di ambil seorang itu - datang. Mereka membawa pedang dan tongkat sambil mundar-mandir mencari ke segenap penjuru. Tidak jauh dari gua Thaur itu mereka bertemu dengan seorang gembala, yang lalu ditanya.

"Mungkin saja mereka dalam gua itu, tapi saya tidak melihat ada orang yang menuju ke sana."

Ketika mendengar jawaban gembala itu Abu Bakr keringatan. Kuatir ia, mereka akan menyerbu ke dalam gua. Dia menahan napas tidak bergerak, dan hanya menyerahkan nasibnya kepada Tuhan. Lalu orang-orang Quraisy datang menaiki gua itu, tapi kemudian ada yang turun lagi.

"Kenapa kau tidak menjenguk ke dalam gua?" tanya kawan-kawannya.

"Ada sarang laba-laba di tempat itu, yang memang sudah ada sejak sebelum Muhammad lahir," jawabnya. "Saya melihat ada dua ekor burung dara hutan di lubang gua itu. Jadi saya mengetahui tak ada orang di sana."

Muhammad makin sungguh-sungguh berdoa dan Abu Bakr juga makin ketakutan. Ia merapatkan diri kepada kawannya itu dan Muhammad berbisik di telinganya:

"Jangan bersedih hati. Tuhan bersama kita."

Dalam buku-buku hadis ada juga sumber yang menyebutkan, bahwa setelah terasa oleh Abu Bakr bahwa mereka yang mencari itu sudah mendekat ia berkata dengan berbisik:

"Kalau mereka ada yang menengok ke bawah pasti akan melihat kita."

"Abu Bakr, kalau kau menduga bahwa kita hanya berdua, ketiganya adalah Tuhan," kata Muhammad.

Orang-orang Quraisy makin yakin bahwa dalam gua itu tak ada manusia tatkala dilihatnya ada cabang pohon yang terkulai di mulut gua. Tak ada jalan orang akan dapat masuk ke dalamnya tanpa menghalau dahan-dahan itu. Ketika itulah mereka lalu surut kembali. Kedua orang bersembunyi itu mendengar seruan mereka supaya kembali ke tempat semula. Kepercayaan dan iman Abu Bakr bertambah besar kepada Allah dan kepada Rasul.

"Alhamdulillah, Allahuakbar!" kata Muhammad kemudian.

Sarang laba-laba, dua ekor burung dara dan pohon. Inilah mujizat yang diceritakan oleh buku-buku sejarah hidup Nabi mengenai masalah persembunyian dalam gua Thaur itu. Dan pokok mujizatnya ialah karena segalanya itu tadinya tidak ada. Tetapi sesudah Nabi dan sahabatnya bersembunyi dalam gua, maka cepat-cepatlah laba-laba menganyam sarangnya guna menutup orang yang dalam gua itu dari penglihatan. Dua ekor burung dara datang pula lalu bertelur di jalan masuk. Sebatang pohonpun tumbuh di tempat yang tadinya belum ditumbuhi. Sehubungan dengan mujizat ini Dermenghem mengatakan:

"Tiga peristiwa itu sajalah mujizat yang diceritakan oleh sejarah Islam yang benar-benar: sarang laba-laba, hinggapnya burung dara dan tumbuhnya pohon-pohonan. Dan ketiga keajaiban ini setiap hari persamaannya selalu ada di muka bumi."

Akan tetapi mujizat begini ini tidak disebutkan dalam Sirat Ibn Hisyam ketika menyinggung cerita gua itu. Paling banyak oleh ahli sejarah ini disebutkan sebagai berikut:

"Mereka berdua menuju ke sebuah gua di Gunung Thaur sebuah gunung di bawah Mekah - lalu masuk ke dalamnya. Abu Bakr meminta anaknya Abdullah supaya mendengar-dengarkan apa yang dikatakan orang tentang mereka itu siang hari, lalu sorenya supaya kembali membawakan berita yang terjadi hari itu. Sedang 'Amir b. Fuhaira supaya menggembalakan kambingnya siang hari dan diistirahatkan kembali bila sorenya ia kembali ke dalam gua. Ketika itu, bila hari sudah sore Asma, datang membawakan makanan yang cocok buat mereka ... Rasulullah s.a.w. tinggal dalam gua selama tiga hari tiga malam. Ketika ia menghilang Quraisy menyediakan seratus ekor unta bagi barangsiapa yang dapat mengembalikannya kepada mereka. Sedang Abdullah b. Abi Bakr siangnya berada di tengah-tengah Quraisy mendengarkan permufakatan mereka dan apa yang mereka percakapkan tentang Rasulullah s.aw. dan Abu Bakr, sorenya ia kembali dan menyampaikan berita itu kepada mereka.

'Amir b. Fuhaira - pembantu Abu Bakr - waktu itu menggembalakan ternaknya di tengah-tengah para gembala Mekah, sorenya kambing Abu Bakr itu diistirahatkan, lalu mereka memerah susu dan menyiapkan daging. Kalau paginya Abdullah b. Abi Bakr bertolak dari tempat itu ke Mekah, 'Amir b. Fuhaira mengikuti jejaknya dengan membawa kambing supaya jejak itu terhapus. Sesudah berlalu tiga hari dan orangpun mulai tenang, aman mereka, orang yang disewa datang membawa unta kedua orang itu serta untanya sendiri... dan seterusnya."

Demikian Ibn Hisyam menerangkan mengenai cerita gua itu yang kami nukilkan sampai pada waktu Muhammad dan sahabatnya keluar dari sana.

Tentang pengejaran Quraisy terhadap Muhammad untuk dibunuh itu serta tentang cerita gua ini datang firman Tuhan demikian:

"Ingatlah tatkala orang-orang kafir (Quraisy) itu berkomplot membuat rencana terhadap kau, hendak menangkap kau, atau membunuh kau, atau mengusir kau. Mereka membuat rencana dan Allah membuat rencana pula. Allah adalah Perencana terbaik." (Qur'an, 8: 30)

"Kalau kamu tak dapat menolongnya, maka Allah juga Yang telah menolongnya tatkala dia diusir oleh orang-orang kafir (Quraisy). Dia salah seorang dari dua orang itu, ketika keduanya berada dalam gua. Waktu itu ia berkata kepada temannya itu: 'Jangan bersedih hati, Tuhan bersama kita!' Maka Tuhan lalu memberikan ketenangan kepadanya dan dikuatkanNya dengan pasukan yang tidak kamu lihat. Dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itu juga yang rendah dan kalam Allah itulah yang tinggi. Dan Allah Maha Kuasa dan Bijaksana." (Qur'an, 9: 40)

Berangkat Ke Yathrib
Pada hari ketiga, bila mereka berdua sudah mengetahui, bahwa orang sudah tenang kembali mengenai diri mereka, orang yang disewa tadi datang membawakan unta kedua orang itu serta untanya sendiri. Juga Asma, puteri Abu Bakr datang membawakan makanan. Oleh karena ketika mereka akan berangkat tak ada sesuatu yang dapat dipakai menggantungkan makanan dan minuman pada pelana barang, Asma, merobek ikat pinggangnya lalu sebelahnya dipakai menggantungkan makanan dan yang sebelah lagi diikatkan. Karena itu ia lalu diberi nama "dhat'n-nitaqain" (yang bersabuk dua).

Mereka berangkat. Setiap orang mengendarai untanya sendiri-sendiri dengan membawa bekal makanan. Abu Bakr membawa limaribu dirham dan itu adalah seluruh hartanya yang ada. Mereka bersembunyi dalam gua itu begitu ketat. Karena mereka mengetahui pihak Quraisy sangat gigih dan hati-hati sekali membuntuti, maka dalam perjalanan ke Yathrib itu mereka mengambil jalan yang tidak biasa ditempuh orang. Abdullah b. 'Uraiqit - dari Banu Du'il - sebagai penunjuk jalan, membawa mereka hati-hati sekali ke arah selatan di bawahan Mekah, kemudian menuju Tihama di dekat pantai Laut Merah. Oleh karena mereka melalui jalan yang tidak biasa ditempuh orang, di bawanya mereka ke sebelah utara di seberang pantai itu, dengan agak menjauhinya, mengambil jalan yang paling sedikit dilalui orang.

Kedua orang itu beserta penunjuk jalannya sepanjang malam dan di waktu siang berada di atas kendaraan. Tidak lagi mereka pedulikan kesulitan, tidak lagi mereka mengenal lelah. Ya, kesulitan mana yang lebih mereka takuti daripada tindakan Quraisy yang akan merintangi mereka mencapai tujuan yang hendak mereka capai demi jalan Allah dan kebenaran itu! Memang, Muhammad sendiri tidak pernah mengalami kesangsian, bahwa Tuhan akan menolongnya, tetapi "jangan kamu mencampakkan diri ke dalam bencana." Allah menolong hambaNya selama hamba menolong dirinya dan menolong sesamanya. Mereka telah melangkah dengan selamat selama dalam gua.

Cerita Suraqa B. Ju'syum
Akan tetapi apa yang dilakukan Quraisy bagi barangsiapa yang dapat mengembalikan mereka berdua atau dapat menunjukkan tempat mereka, wajar sekali akan menarik hati orang yang hanya tertarik pada hasil materi meskipun akan diperoleh dengan jalan kejahatan. Apalagi jika kita ingat orang-orang Arab Quraisy itu memang sudah menganggap Muhammad musuh mereka. Dalam jiwa mereka terdapat suatu watak tipu-muslihat, bahwa membunuh orang yang tidak bersenjata dan menyerang pihak yang tak dapat mempertahankan diri, bukan suatu hal yang hina. Jadi, dua orang itu harus benar-benar waspada, harus membuka mata, memasang telinga dan penuh kesadaran selalu.

Dugaan kedua orang itu tidak meleset. Sudah ada orang yang datang kepada Quraisy membawa kabar, bahwa ia melihat serombongan kendaraan unta terdiri dari tiga orang lewat.

Mereka yakin itu adalah Muhammad dan beberapa orang sahabatnya. Waktu itu Suraqa b. Malik b. Ju'syum hadir.

"Ah, mereka itu Keluarga sianu," katanya dengan maksud mengelabui orang itu, sebab dia sendiri ingin memperoleh hadiah seratus ekor unta. Sebentar ia masih tinggal bersama orang-orang itu. Tetapi kemudian ia segera pulang ke rumahnya. Disiapkannya senjatanya dan disuruhnya orang membawakan kudanya ke tengah-tengah wadi supaya waktu ia keluar nanti tidak dilihat orang. Selanjutnya dikendarainya kudanya dan dipacunya ke arah yang disebutkan orang itu tadi.

Sementara itu Muhammad dan kedua temannya sudah mengaso di bawah naungan sebuah batu besar, sekadar beristirahat dan menghilangkan rasa lelah sambil makan-makan dan minum, dan sekadar mengembalikan tenaga dan kekuatan baru.

Matahari sudah mulai bergelincir, Muhammad dan Abu Bakr pun sudah pula mulai memikirkan akan menaiki untanya mengingat bahwa jaraknya dengan Suraqa sudah makin dekat. Dan sebelum itu kuda Suraqa sudah dua kali tersungkur karena terlampau dikerahkan. Tetapi setelah penunggang kuda itu melihat bahwa ia sudah hampir berhasil dan menyusul kedua orang itu - lalu akan membawa mereka kembali ke Mekah atau membunuh mereka bila mencoba membela diri - ia lupa kudanya yang sudah dua kali tersungkur itu, karena saat kemenangan rasanya sudah di tangan. Akan tetapi kuda itu tersungkur sekali lagi dengan keras sekali, sehingga penunggangnya terpelanting dari punggung binatang itu dan jatuh terhuyung-huyung dengan senjatanya. Lalu diramalkan oleh Suraqa bahwa itu suatu alamat buruk dan dia percaya bahwa sang dewa telah melarangnya mengejar sasarannya itu dan bahwa dia akan berada dalam bahaya besar apabila sampai keempat kalinya ia terus berusaha juga. Sampai di situ ia berhenti dan hanya memanggil-manggil:

"Saya Suraqa bin Ju'syum! Tunggulah, saya mau bicara. Demi Allah, tuan-tuan jangan menyangsikan saya. Saya tidak akan melakukan sesuatu yang akan merugikan tuan-tuan."

Setelah kedua orang itu berhenti melihat kepadanya, dimintanya kepada Muhammad supaya menulis sepucuk surat kepadanya sebagai bukti bagi kedua belah pihak. Dengan permintaan Nabi, Abu Bakr lalu menulis surat itu di atas tulang atau tembikar yang lalu dilemparkannya kepada Suraqa.

Setelah diambilnya oleh Suraqa surat itu ia kembali pulang. Sekarang, bila ada orang mau mengejar Muhajir Besar itu olehnya dikaburkan, sesudah tadinya ia sendiri yang mengejarnya.
Muhammad dan kawannya itu kini berangkat lagi melalui pedalaman Tihama dalam panas terik yang dibakar oleh pasir sahara. Mereka melintasi batu-batu karang dan lembah-lembah curam. Dan sering pula mereka tidak mendapatkan sesuatu yang akan menaungi diri mereka dari letupan panas tengah hari tak ada tempat berlindung dari kekerasan alam yang ada di sekitarnya, tak ada keamanan dari apa yang mereka takuti atau dari yang akan menyerbu mereka tiba-tiba, selain dari ketabahan hati dan iman yang begitu mendalam kepada Tuhan. Keyakinan mereka besar sekali akan kebenaran yang telah diberikan Tuhan kepada RasulNya itu.

Selama tujuh hari terus-menerus mereka dalam keadaan serupa itu. Mengaso di bawah panas membara musim kemarau dan berjalan lagi sepanjang malam mengarungi lautan padang pasir. Hanya karena adanya ketenangan hati kepada Tuhan dan adanya kedip bintang-bintang yang berkilauan dalam gelap malam itu, membuat hati dan perasaan mereka terasa lebih aman.

Bilamana kedua orang itu sudah memasuki daerah kabilah Banu Sahm dan datang pula Buraida kepala kabilah itu menyambut mereka, barulah perasaan kuatir dalam hatinya mulai hilang. Yakin sekali mereka pertolongan Tuhan itu ada.

Muslimin Medinah Menantikan Kedatangan Rasul
Jarak mereka dengan Yathrib kini sudah dekat sekali.
Selama mereka dalam perjalanan yang sungguh meletihkan itu, berita-berita tentang hijrah Nabi dan sahabatnya yang akan menyusul kawan-kawan yang lain, sudah tersiar di Yathrib. Penduduk kota ini sudah mengetahui, betapa kedua orang ini mengalami kekerasan dari Quraisy yang terus-menerus membuntuti. Oleh karena itu semua kaum Muslimin tetap tinggal di tempat itu menantikan kedatangan Rasulullah dengan hati penuh rindu ingin melihatnya, ingin mendengarkan tutur katanya. Banyak di antara mereka itu yang belum pernah melihatnya, meskipun sudah mendengar tentang keadaannya dan mengetahui pesona bahasanya serta keteguhan pendiriannya. Semua itu membuat mereka rindu sekali ingin bertemu, ingin melihatnya. Orangpun sudah akan dapat mengira-ngirakan, betapa dalamnya hati mereka itu terangsang tatkala mengetahui, bahwa orang-orang terkemuka Yathrib yang sebelum itu belum pernah melihat Muhammad sudah menjadi pengikutnya hanya karena mendengar dari sahabat-sahabatnya saja, kaum Muslimin yang gigih melakukan dakwah Islam dan sangat mencintai Rasulullah itu.

Islam di Yathrib
Sa'id b. Zurara dan Mush'ab b. 'Umair sedang duduk-duduk dalam salah sebuah kebun Banu Zafar. Beberapa orang yang sudah menganut Islam juga berkumpul di sana. Berita ini kemudian sampai kepada Sa'd b. Mu'adh dan 'Usaid b. Hudzair, yang pada waktu itu merupakan pemimpin-pemimpin golongannya masing-masing.

"Temui dua orang itu," kata Said kepada 'Usaid, "yang datang ke daerah kita ini dengan maksud supaya orang-orang yang hina-dina di kalangan kita dapat merendahkan keluarga kita. Tegur mereka itu dan cegah. Sebenarnya Said b. Zurara itu masih sepupuku dari pihak ibu, jadi saya tidak dapat mendatanginya."

'Usaidpun pergi menegur kedua orang itu. Tapi Mush'ab menjawab:

"Maukah kau duduk dulu dan mendengarkan?" katanya. "Kalau hal ini kau setujui dapatlah kauterima, tapi kalau tidak kausukai maukah kau lepas tangan?"

"Adil kau," kata 'Usaid, seraya menancapkan tombaknya di tanah. Ia duduk dengan mereka sambil mendengarkan keterangan Mush'ab, yang ternyata sekarang ia sudah menjadi seorang Muslim. Bila ia kembali kepada Sa'd wajahnya sudah tidak lagi seperti ketika berangkat. Hal ini membuat Sa'd jadi marah. Dia sendiri lalu pergi menemui dua orang itu. Tetapi kenyataannya ia seperti temannya juga.

Karena pengaruh kejadian itu Sa'd lalu pergi menemui golongannya dan berkata kepada mereka:

"Hai Banu 'Abd'l-Asyhal. Apa yang kamu ketahui tentang diriku di tengah-tengah kamu sekalian?"
"Pemimpin kami, yang paling dekat kepada kami, dengan pandangan dan pengalaman yang terpuji," jawab mereka.

"Maka kata-katamu, baik wanita maupun pria bagiku adalah suci selama kamu beriman kepada Allah dan RasulNya."

Sejak itu seluruh suku 'Abd'l-Asyhal, pria dan wanita masuk Islam.

Tersebarnya Islam di Yathrib dan keberanian kaum Muslimin di kota itu sebelum hijrah Nabi ke tempat tersebut sama sekali di luar dugaan kaum Muslimin Mekah. Beberapa pemuda Muslimin dengan tidak ragu-ragu mempermainkan berhala-berhala kaum musyrik di sana. Seseorang yang bernama 'Amr bin'l-Jamuh mempunyai sebuah patung berhala terbuat daripada kayu yang dinamainya Manat, diletakkan di daerah lingkungannya seperti biasa dilakukan oleh kaum bangsawan. 'Amr ini adalah seorang pemimpin Banu Salima dan dari kalangan bangsawan mereka pula. Sesudah pemuda-pemuda golongannya itu masuk Islam malam-malam mereka mendatangi berhala itu lalu di bawanya dan ditangkupkan kepalanya ke dalam sebuah lubang yang oleh penduduk Yathrib biasa dipakai tempat buang air.

Bila pagi-pagi berhala itu tidak ada 'Amr mencarinya sampai diketemukan lagi, kemudian dicucinya dan dibersihkan lalu diletakkannya kembali di tempat semula, sambil ia menuduh-nuduh dan mengancam. Tetapi pemuda-pemuda itu mengulangi lagi perbuatannya mempermainkan Manat 'Amr itu, dan diapun setiap hari mencuci dan membersihkannya. Setelah ia merasa kesal karenanya, diambilnya pedangnya dan digantungkannya pada berhala itu seraya ia berkata: "Kalau kau memang berguna, bertahanlah, dan ini pedang bersama kau."

Tetapi keesokan harinya ia sudah kehilangan lagi, dan baru diketemukannya kembali dalam sebuah sumur tercampur dengan bangkai anjing. Pedangnya sudah tak ada lagi.

Sesudah kemudian ia diajak bicara oleh beberapa orang pemuka-pemuka masyarakatnya dan sesudah melihat dengan mata kepala sendiri betapa sesatnya hidup dalam syirik dan paganisma itu, yang hakekatnya akan mencampakkan jiwa manusia ke dalam jurang yang tak patut lagi bagi seorang manusia, iapun masuk Islam.

Melihat Islam yang sudah mencapai martabat begitu tinggi di Yathrib, akan mudah sekali orang menilai, betapa memuncaknya kerinduan penduduk kota itu ingin menyambut kedatangan Muhammad, setelah mereka mengetahui ia sudah hijrah dari Mekah. Setiap hari selesai sembahyang Subuh mereka pergi ke luar kota menanti-nantikan kedatangannya sampai pada waktu matahari terbenam dalam hari-hari musim panas bulan Juli.

Dalam pada itu ia sudah di Quba' - dua farsakh jauhnya dari Medinah. Empat hari ia tinggal di tempat itu, ditemani oleh Abu Bakr. Selama masa empat hari itu mesjid Quba' dibangunnya. Sementara itu datang pula Ali b. Abi-Talib ke tempat itu setelah mengembalikan barang-barang amanat - yang dititipkan kepada Muhammad - kepada pemilik-pemiliknya di Mekah. Setelah itu ia sendiri meninggalkan Mekah, menempuh perjalanannya ke Yathrib dengan berjalan kaki. Malam hari ia berjalan, siangnya bersembunyi. Perjuangan yang sangat meletihkan itu ditanggungnya selama dua minggu penuh, yaitu untuk menyusul saudara-saudaranya seagama.

Muhammad Memasuki Medinah
Sementara kaum Muslimin Yathrib pada suatu hari sedang menanti-nantikan seperti biasa tiba-tiba datang seorang Yahudi yang sudah mengetahui apa yang sedang mereka lakukan itu berteriak kepada mereka.

"Hai, Banu Qaila1 ini dia kawan kamu datang!"

Hari itu adalah hari Jum'at dan Muhammad berjum'at di Medinah. Di tempat itulah, ke dalam mesjid yang terletak di perut Wadi Ranuna itulah kaum Muslimin datang, masing-masing berusaha ingin melihat serta mendekatinya. Mereka ingin memuaskan hati terhadap orang yang selama ini belum pernah mereka lihat, hati yang sudah penuh cinta dan rangkuman iman akan risalahnya, dan yang selalu namanya disebut pada setiap kali sembahyang.

Orang-orang terkemuka di Medinah menawarkan diri supaya ia tinggal pada mereka dengan segala persediaan dan persiapan yang ada. Tetapi ia meminta maaf kepada mereka. Kembali ia ke atas unta betinanya, dipasangnya tali keluannya, lalu ia berangkat melalui jalan-jalan di Yathrib, di tengah-tengah kaum Muslimin yang ramai menyambutnya dan memberikan jalan sepanjang jalan yang diliwatinya itu. Seluruh penduduk Yathrib, baik Yahudi maupun orang-orang pagan menyaksikan adanya hidup baru yang bersemarak dalam kota mereka itu, menyaksikan kehadiran seorang pendatang baru, orang besar yang telah mempersatukan Aus dan Khazraj, yang selama itu saling bermusuhan, saling berperang. Tidak terlintas dalam pikiran mereka - pada saat ini, saat transisi sejarah yang akan menentukan tujuannya yang baru itu - akan memberikan kemegahan dan kebesaran bagi kota mereka, dan yang akan tetap hidup selama sejarah ini berkembang.

Dibiarkannya unta itu berjalan. Sesampainya ke sebuah tempat penjemuran kurma kepunyaan dua orang anak yatim dari Banu'n-Najjar, unta itu berlutut (berhenti). Ketika itulah Rasul turun dari untanya dan bertanya:

"Kepunyaan siapa tempat ini?" tanyanya.

"Kepunyaan Sahl dan Suhail b. 'Amr," jawab Ma'adh b. 'Afra'. Dia adalah wali kedua anak yatim itu. Ia akan membicarakan soal tersebut dengan kedua anak itu supaya mereka puas. Dimintanya kepada Muhammad supaya di tempat itu didirikan mesjid.

Muhammad mengabulkan permintaan tersebut dan dimintanya pula supaya di tempat itu didirikan mesjid dan tempat-tinggalnya.

JABAL TSUR

Jabal Tsur; Bukti Pengorbanan Seorang Muslim

Saat seorang muslim berada di Mekkah Al Mukarramah mungkin ia berkunjung ke sebuah tempat bersejarah di sana bernama Jabal Tsur. Tempat ini menjadi saksi sejarah penting ummat muslim generasi pertama. Tidak hanya Rasulullah Saw, bahkan Jabal Tsur memberi kesaksian atas pengorbanan hebat yang ditunjukkan oleh para sahabat Rasulullah Saw.
Memang tidak ada dalil yang memerintahkan untuk berkunjung ke Jabal Tsur. Namun barangkali saat setiap muslim membaca sejarah kemudian mereka mengunjunginya, maka akan ada satu benang merah yang dapat mereka rasakan bahwa dalam menyebarkan agama Allah Swt diperlukan pengorbanan yang luar biasa.
Malam itu rumah Rasulullah Saw dikepung oleh sejumlah pasukan anak muda gagah perkasa dari seluruh kabilah kafir di Mekkah. Mereka semua bermaksud membunuh Muhammad agar ia urung hijrah ke Madinah. Namun kuasa Allah berkehendak lain. Rasulullah Saw beserta Abu Bakar bisa keluar dari kepungan dengan sebuah mukjizat yang membuat semua musuh tertidur. Dan mereka pun keluar rumah dengan selamat. Saat para pembunuh itu terjaga dan merangsek masuk ke dalam rumah, di sana terlihat seonggok badan berselimut berada di atas dipan. Semua dari mereka sudah menghunus pedang untuk membunuh manusia berselimut yang dikira adalah Muhammad. Saat selimut tersingkap, ternyata dialah Ali bin Abi Thalib Ra sepupu Rasulullah yang rela menyabung nyawa demi menyelamatkan Rasulullah Saw.
Merasa tertipu, musuh pun mengejar Rasulullah Saw lewat bantuan para pencari jejak. Rasulullah Saw berlari tergopoh bersama Abu Bakar hingga keduanya tiba di Jabal Tsur. Keduanya masuk bersembunyi dari kejaran musuh.
Pengorbanan kedua dilakukan oleh para makhluk Allah Swt. Seekor laba-laba membuat sarang dengan begitu cepat di mulut gua. Ditambah lagi, ada sepasang merpati yang sigap membuat sarang di tempat yang tidak jauh berbeda. Makhluk-makhluk Allah ini berkorban dengan sekuat tenaga untuk melindungi Rasulullah Saw dari kejaran musuh. Seolah mereka membuat halusinasi bahwa tidak ada orang yang masuk ke dalam gua tersebut. Perhatikan, kedua jenis hewan ini saja berkorban untuk Rasulullah, bagaimana peran kita sebagai ummatnya?!
Abu Bakar Ra pun turut berkorban. Saat tubuh letih dan lemah, ia mempersilakan Rasulullah Saw tidur dipangkuannya. Terdengar desis ular keluar dari sebuah lubang. Abu Bakar Ra menghalaunya dengan jari kaki sehingga terpatuk ular berbisa. Tubuh Abu Bakar Ra menggigil karena sengatan bisa. Hingga keringat dingin bercucuran dari dagunya dan menetes di pipi Rasulullah Saw yang tengah terlelap tidur. Saat ditanya oleh Rasul Saw mengapa Abu Bakar tidak memberitahukan kejadian itu, ia menjawab singkat bahwa ia tidak ingin mengganggu ketenangan tidur Rasulullah Saw.
Kisah pengorbanan lainnya juga diperankan oleh seorang wanita shalihah bernama Asma binti Abu Bakar Ra yang selalu memberi suplai makanan. Maka inilah Jabal Tsur yang menjadi bukti dari pengorbanan seorang muslim demi membela dan menyebarkan ajaran agama yang mereka yakini. Tidak peduli, meski nyawa menjadi imbalannya.
Jabal Tsur hanyalah sebuah gunung batu dari sejumah gunung yang ada di Mekkah. Namun ia menjadi saksi sejarah atas pengorbanan sejumlah muslim generasi pertama yang begitu melegenda. Jangan lupa untuk hidupkan hati Anda saat mengunjunginya, dan mintalah kepada Allah Swt untuk menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba pilihan yang terus berjuang dan berkorban di jalanNya. Amien!
Jabal Tsur; Bukti Pengorbanan Seorang Muslim
Saat seorang muslim berada di Mekkah Al Mukarramah mungkin ia berkunjung ke sebuah tempat bersejarah di sana bernama Jabal Tsur. Tempat ini menjadi saksi sejarah penting ummat muslim generasi pertama. Tidak hanya Rasulullah Saw, bahkan Jabal Tsur memberi kesaksian atas pengorbanan hebat yang ditunjukkan oleh para sahabat Rasulullah Saw.
Memang tidak ada dalil yang memerintahkan untuk berkunjung ke Jabal Tsur. Namun barangkali saat setiap muslim membaca sejarah kemudian mereka mengunjunginya, maka akan ada satu benang merah yang dapat mereka rasakan bahwa dalam menyebarkan agama Allah Swt diperlukan pengorbanan yang luar biasa.
Malam itu rumah Rasulullah Saw dikepung oleh sejumlah pasukan anak muda gagah perkasa dari seluruh kabilah kafir di Mekkah. Mereka semua bermaksud membunuh Muhammad agar ia urung hijrah ke Madinah. Namun kuasa Allah berkehendak lain. Rasulullah Saw beserta Abu Bakar bisa keluar dari kepungan dengan sebuah mukjizat yang membuat semua musuh tertidur. Dan mereka pun keluar rumah dengan selamat. Saat para pembunuh itu terjaga dan merangsek masuk ke dalam rumah, di sana terlihat seonggok badan berselimut berada di atas dipan. Semua dari mereka sudah menghunus pedang untuk membunuh manusia berselimut yang dikira adalah Muhammad. Saat selimut tersingkap, ternyata dialah Ali bin Abi Thalib Ra sepupu Rasulullah yang rela menyabung nyawa demi menyelamatkan Rasulullah Saw.
Merasa tertipu, musuh pun mengejar Rasulullah Saw lewat bantuan para pencari jejak. Rasulullah Saw berlari tergopoh bersama Abu Bakar hingga keduanya tiba di Jabal Tsur. Keduanya masuk bersembunyi dari kejaran musuh.
Pengorbanan kedua dilakukan oleh para makhluk Allah Swt. Seekor laba-laba membuat sarang dengan begitu cepat di mulut gua. Ditambah lagi, ada sepasang merpati yang sigap membuat sarang di tempat yang tidak jauh berbeda. Makhluk-makhluk Allah ini berkorban dengan sekuat tenaga untuk melindungi Rasulullah Saw dari kejaran musuh. Seolah mereka membuat halusinasi bahwa tidak ada orang yang masuk ke dalam gua tersebut. Perhatikan, kedua jenis hewan ini saja berkorban untuk Rasulullah, bagaimana peran kita sebagai ummatnya?!
Abu Bakar Ra pun turut berkorban. Saat tubuh letih dan lemah, ia mempersilakan Rasulullah Saw tidur dipangkuannya. Terdengar desis ular keluar dari sebuah lubang. Abu Bakar Ra menghalaunya dengan jari kaki sehingga terpatuk ular berbisa. Tubuh Abu Bakar Ra menggigil karena sengatan bisa. Hingga keringat dingin bercucuran dari dagunya dan menetes di pipi Rasulullah Saw yang tengah terlelap tidur. Saat ditanya oleh Rasul Saw mengapa Abu Bakar tidak memberitahukan kejadian itu, ia menjawab singkat bahwa ia tidak ingin mengganggu ketenangan tidur Rasulullah Saw.
Kisah pengorbanan lainnya juga diperankan oleh seorang wanita shalihah bernama Asma binti Abu Bakar Ra yang selalu memberi suplai makanan. Maka inilah Jabal Tsur yang menjadi bukti dari pengorbanan seorang muslim demi membela dan menyebarkan ajaran agama yang mereka yakini. Tidak peduli, meski nyawa menjadi imbalannya.
Jabal Tsur hanyalah sebuah gunung batu dari sejumah gunung yang ada di Mekkah. Namun ia menjadi saksi sejarah atas pengorbanan sejumlah muslim generasi pertama yang begitu melegenda. Jangan lupa untuk hidupkan hati Anda saat mengunjunginya, dan mintalah kepada Allah Swt untuk menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba pilihan yang terus berjuang dan berkorban di jalanNya. Amien!

MENIKAH DI MASJIDIL HARAM

MENIKAH DI MASJIDIL HARAM
Anda ingin menikah DI MASJIDIL HARAM MAKKAH ?!
Menikah di Masjid Al Haram Tepatnya di depan Kakbah pas lurus dengan Hajar Aswad (Batu Hitam Yang Pernah di kecup Oleh Rasul) adalah dambaan setiap Muslim.
Sudah banyak dari kalangan selebritis juga pejabat dan pebisnes muslim indonesia yang melaksanakan Umroh atau Haji sekaligus Melaksanakan Aqad Nikah di Masjid AlHaram,.Pelaksanaan ini Selallu di Saksikan Oleh Pencatat pernikahan dari pihak KJRI Jedah Dan Bapak Konsul sendiri.
Yang Bikin Beda lagi, surat Nikah dikeluarkan oleh KJRI jedah.
Bila anda, saudara, teman anda ingin melaksanakan Aqad Nikah di Masjidil Haram Makkah, Maka penuhilah persyaratan dibawah ini. Dan contact Travel Umroh Dan Haji Anda..
Untuk info lebih lanjut Silahkan Hubungi Kami: 08114105534

MANASIK HAJI DAN UMRAH

Tawaf

Dalam pengertian umum ibadah Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran, di mana tiga kali pertama dengan lari-lari kecil (jika mungkin) dan selanjutnya dengan berjalan biasa.

Tawaf dimulai dan berkir di Hajar Aswad (tempat batu hitam) dengan menjadikan Baitullah di sebelah kiri.

TAWAF NABI ADAM AS.
Ibnu Abbas RA mencaritakan bahwa Nabi Adam AS pernah melaksanakan ibadah haji dan bertawaf mengelilingi kabah dengan 7 kali putaran. Kemudian para malaikat menemuinya dan berkata:
“semuga haji mi mabrur wahai adam. Sesungguhnya kami telah melaksanakan ibadah haji di Baitullah ini sejak 2000 tahun sebelum kamu”.
Adam bertanya:
“pada zaman dahulu, apakah yang kalian baca pada saat tawaf?”

Mereka menjawab:
“Dulu kami mengucapkan Subhanallah Wal Hamdul lillah wa la allaha illa Allah Wallahu Akbar”
Adam AS berkata, tambahkanlah dengan ucapan:
“Wa la Haula wa la Quwaata illah billah”
Maka selanjutnya para malaikat pun menambahkan ucapan itu.

TAWAF NABI IBRAHIM.
Setelah menerima perintah membangun kembali ka’bah, Nabi Ibarahi AS melaksanakan ibadah haji. Kemudian para malaikat menemuinya pada saat tawaf seraya mengucapkan salam kepadanya. Lalu Ibrahimpun bertanya pada mereka:
“Dulu, apakah yang kalian baca saat tawaf?”

Mereka menjawab:
“Dahulu sebelum bapakmu Adam kami membaca:”Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar”. Lalu adam menyuruh kami menambahkan Wa la haula wala guwwata ila billah”.

Selanjutnya Ibrahim berkata:
“Tambahkan bacaan kalian dengan Al ‘aliyyi al ‘adzim”
Kemudian para malaikatpun melaksanakannya. (lihat Al-Azraqi 1/45)
Dengan demikian maka doa tawaf adalah:
“Subhanallah wal hamdu lillah wa la illaha illa Allah wallahu akbar wa la haula wa la quwwata illa billah Al’aliyiyyi al’adzim”.

120 RAHMAT
Ibnu Abbas RA menceritakan pula bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya pada setiap hari. Allah Aza Wa Jalla menurunkan seratus dua puluh rahmat kepada baitullah ini. Enam puluh untuk orang yang bertawaf, dua puluh untuk orang-orang yang mengerjakan sholatdan dua puluh untul orang-orang yang memandang (Baitullah)”. (Al-Faklhy:1/98)

TAWAF RASULLAH.
Ibnu Umar RA menceritakan: “Dahulu, apabila rasullah SAW melakukan Tawaf yang pertama (Tawaf Qudum, Tawaf Selamat Datang), beliau berlari-lari kecil pada tiga putaran pertama dan berjalan biasa pada putaran ke empat putaran berikutnya. Beliau melakukan Sa’i (berlari kecil) pada Bathnul masih (perut lembah) diantara bukit Syafa dan Marwah).


TAWAF ITU TIDAK DIAM.
Pengertian khusus sebagainama yang penyusun buku ini ‘kesankan…. Tawaf adalah bergerak secara tertib mengitari Ka’bah. Tidak jelas mengapa jama’ah harus melaksanakan profesi khas Islam di Baitullah ini tetapi ‘hikmah’ yang langsung dapat dirasakan adalah peroleh kesempatan yang sama bagi tiap jama’ah untuk melihat atau bahkan menyentuk ka’bah secara langsung. Tawaf tidak boleh diam atau berhenti (berdiri, duduk, tiduran, sujud) karena kalau itu terjadi maka dalam tempo lima detik saja Baitullah akan macet total yang dapat berakibat pada hilangnya kesepatan bagi jama’ah lain untuk mendekati Ka’bah.

SUCI DARI HADAS
Dalam menyelenggarakan tawaf, jama’ah harus dalam keadaan wuduk, suci dari hadas besar dan kecil serta tidak di perbolehkan bagi wanita yang sedang haid dan nifas.

Syarat-syarat dan tata cara pelaksanaan tawaf adalah sebangai berikut:
1. Berniat akan melakukan tawaf
2. Menuju ke garis coklat tanda batas putaran tawaf yang letaknya searah hajar Aswad
3. Menghadap ke ka’bah dan ber-istilam (mengangkat tangan kanan kea rah Hajar Aswad) dan memberi isyarat mengucapkan nya, sambil mengucapkan bismillahi wallahu Akbar.
4. Memulai putaran pertama sambil membaca do’a
5. sampai di rukun yamani, mengusap rukun yamani (bila memungkinkan , cukup dengan mengangkat isyarat tangan saja) sambil mengucapkan bismillahi wallahu Akbar
6. Melewati rukaun yamani maka sampai ke hajar aswad, garis start coklat, selesailah satu putaran.
7. Teruskan dengan putaran berikutnya, sampai selesai putaran ketujuh yang akan berakhir di hajar aswad.jika wuduk batal pada saat melakukan tawaf, sengera berhenti, dan bersucilah kembali dengan air atau bertayamum. Setelah wuduk ulangi putaran saat batalnya wuduk dan lanjutkan sampai selesai. Ini artinya jumlah putaran yang dilakukan sebelum wuduk batal, adalah syarat dapat di masukkan hitungan.

Setelah selesai tawaf, lanjutkan dengan ibadah berikutnya dan kalau bisa sesuai dengan urutanya.
1. berdo’a atau munajat di multazam
2. sholat sunat dan berdo’a di Makam Ibrahim
3. aholat sunat di hijr Ismail, lanjutkan dengan do’a
4. minum air zam-zam dan berdo’a (lihat: zam-zam)

MACAM-MACAM TAWAF
Tawaf terdiri dari empat macam yaitu tawaf Ifadah, tawaf Qudum, tawaf Wada dan tawaf Sunat.
1. TAWAF IFADAH: semua ulama menetapkan bahwa tawaf ifadah adalah Rukun haji tidak boleh ditinggalkan karena dapat membatalkan haji. Tawaf ini juga di sebut Tawaf Ziarah atau Tawaf Rukun.
2. TAWAF QUDUM: disebut juga tawaf dukhul yaiti tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang yang dilakukan pada waktu jama’ah baru tiba di mekkah.rasul setiap kali masuk mesjidil haram lebih dulu melakukan tawaf sebagai ganti solat tahiyyatul masjid. Maka tawaf inipun disebut juga tawaf masjidil haram.
3. TAWAF WADA: dilakukan pada saat akan meninggalkan Makah yang biasanya dilakukan untuk menghormati baitulah karena akan berpisah. Hukum tawaf wada adalah wajib, sehingga kalau tidak di kerjakan wajib membayar dam (menyembelih kambing). Tawaf ini disebut juga tawaf perpisahan.
4. TAWAF SUNAH: adalh tawaf yang bisa dilakukan kapan saja. Kalaw dilakukan pada saat baru memasuki mesjidil Haram, tawaf ini berfungsi sebagai pengganti sholat Tahiyatul Masjid. Tawaf Sunat inilah yang dimaksud atau disebut Tawaf Tathawwu.


Sa'i

Ibadah sa’i merupakan salah satu rukun haji dan umroh yang dilakukan dengan berjalan kaki bolak-balik 7x dari bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya, sebanyak tujuh kali. Kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar ½ km sekarang sudah dihubungkan oleh bangunan panjang berlantai dua. Dengan lebar 20 meter, jalur sa’i tersebut dibagi atas empat jalur, masing-masing dua jalur untuk pejalan kaki dan dua jalur untuk orang-orang sakit yang harus didorong dengan kursi roda. Perjalanan sa’i ini tidaklah terlalu melelahkan karena adanya fasilitas AC dan kipas angin yang terus menerus menghembuskan angin dingin. Seandainya tidak kuat anda dapat beristirahat sebentar dipinggir jalur, sambil minum air zamzam yang tersedia dibanyak tempat disepanjang jalur sa’i.
Pada tempat-tempat yang ditandai pilar hijau (neon hijau), jamaah pria disunatkan untuk berlari-lari kecil sedangkan wanita berjalan cepat. Sa’i boleh dilakukan dalam keadaan tidak berwudhu juga oleh wanita yang lagi haid atau nifas. Jarak perjalanan sa’i untuk satu kali jalan adalah 405 meter. Jadi 7x perjalanan antara kedua bukit ini berarti sejauh 7x2 (bolak-balik) x 405 m= 2.835meter. Karena pelaksanaan ibadah ibadah sa’i merupakan ibadah yang menapak tilas pengalaman serta penderitaan yang dialami oleh Siti Hajar, maka untuk lebih khidmat dan khusuk pelaksanaannya, maka para jamaah dianjurkan membayangkan derita dan kesulitan yang dialami oleh Siti Hajar ketika mencarikan air untuk anaknya Ismail yang ditinggal sang ayah nabi Ibrahim yang mendapat perintah dari Allah.

RIWAYATNYA, Mekah menjadi kosong setelah peristiwa banjir zaman nabi Nuh. Bangunan Ka’bah hanya berupa gundukan batu bundar tanpa ada seorangpun yang merawatnya. Pada saat seperti itulah Allah menghendaki Ibrahim AS yang tinggal di Kanaan (Palestina) pergi jauh melintasi gurun pasir yang panas dan gersang membawa istri (Siti Hajar) dan bayinya (Ismail) kedaerah padang pasir nan jauh, yaitu di wilayah Hijaz. Belakangan diketahui, di Hijaz itulah letak Baitullah,yang rusak karena banjir bah semasa nabi Nuh. Setelah tiba ditempat sesuai dengan perintah Allah itu, nabi Ibrahim segera bergegas kembali ke Palestina tanpa berkata apa-apa ditinggalkannya istri dan anaknya itu. Namun dengan cepat Siti Hajar bertanya :

“Apakah Allah menyuruh agar kau lakukan ini?”
“Ya” jawab Ibrahim
“Kalau begitu, Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan kami” sahut Siti Hajar

Setelah sampai diperbatasan Ibrahim AS tidak mampu menahan gejolak perasaan yang tentu saja sangat cemas dan gundah terhadap istri serta anak yang baru lahir sebagai hasil suatu penantian yang panjang. Beliau berhenti dan menghadap kearah Ka’bah dan seraya mengangkat kedua tangannnya lalu berdo’a (QS.Ibrahim 37) Artinya :
“ Ya Tuhan kami,sesungguhnya Aku telah menempatkan sebagian keturunanku dilembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah suci-Mu itu. Aku berbuat demikian ya Tuhan kami, demi untuk memungkinkan mereka mendirikan sholat. Karena itu, jadikanlah hati sebagian manusia gandrung mencintainya. Dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan semoga mereka bersyukur.”

Sementara itu diriwayatkan bahwa setelah perbekalan makan dan minum habis. Siti Hajar yang bingung berusaha mencari bantuan dengan berlari ke atas bukit Safa dan Marwah mengharap ada orang atau musafir yang melintas di gurun sekitar.
Dari bukit Safa ia berjalan setengah berlari menuju bukit Marwah begitu terus berjalan bolak- balik antara kedua bukit ia lakukan sampai tujuh kali. Akhirnya setelah menaiki Marwah keempat kalinya Beliau merasakan bahwa usahanya sudah optimal, lalu kembalilah Beliau ketempat anaknya dengan putus asa. Pada saat kehabisan harapan itulah serta merta datang malaikat Jibril. Melalui kaki Ismail, Jibril menghentak tanah sehingga keluarlah air zamzam. Dengan air zamzam yang mempunyai hasiat dan keajaiban itu, mereka dapat hidup berhari-hari. Malah ada yang berpendapat berbulan-bulan.

Peristiwa bolak-balik antara Safa dan Marwah inilah yang diabadikan oleh umat islam sebagai prosesi Sa’I yang termasuk dalam rangkaian Ibadah Haji dan Umrah. Kemudian lokasi ke dua tempat ini disebut Mas’a (tempat Sa’i). jarak antara Safa dan Marwah adalah lebih kurang 415 M (sebagian sumbar menyebut 405 dan 450 meter). Kedua bukit ini sudah termasuk bangunan mesjid Al-Haram. Namun hokum ‘kesuciannya’ tetap berlaku terpisah bahwa lokasi itu adalah lokasi di luar mesjid, sehingga wanita yang sedang kedatangan haid (menstruasi) boleh melakukan Sa’i.

Arafah

Padang pasir yang terletak 25 km sebelah timur kota Mekkah. Hamparan pasir dan batu yang luas dan tidak ada penghuninya ini dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk setengah lingkaran Setiap musim haji menjelang tanggal 9 Zulhijah Arafah didatangi umat Islam dari seluruh dunia untuk melakukan wukuf. Waktu wukuf adalah terhitung sejak tergelincirnya matahari tengah hari tanggal 9 Zulhijah sampai dengan terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji, kalau tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah. Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW yang artinya :
“Do’a yang paling afdal adalah do’a di hari Arafah”
Dalam riwayat lain nabi bersabda :
“Tidak ada hari yang paling banyak Allah menentukan pembebasan hambanya dari neraka kecuali hari Arafah “

Memuja dan memuji Allah SWT serta memanjatkan do’a dengan maksud meminta ampunan dosa dan mendekatkan diri kepadaNya semata.

Dipadang pasir inilah terdapat sebuah bukit bernama Jabal Rahmah, tempat Adam dan Hawa berjumpa kembali setelah terpisah dan hidup terpencar selama 200 tahun dibumi karena diusir Allah dari surga. Nabi Adam diturunkan di India dan Hawa di Iraq. Keduanya saling mencari dan akhirnya bertemu di Padang Arafah persisnya di Jabal Rahmah (bukit kasih sayang). Setelah bertemu mereka menetap di Mekah dan mengembangkan keturunan disana.

Padang Arafah yang luasnya sekitar 3,5 km x 3,5 km sekarang oleh pemerintah Arab Saudi sudah dilengkapi infra struktur canggih dengan jalan-jalan lebar beraspal dan ditumbuhi pohon-pohon rindang. Dibagian tengah lokasi ini terdapat tiang-tiang air setinggi tiang listrik yang dipuncaknya terdapat spuyer-spuyer kecil yang dapat menyemburkan uap air halus. Setiap tahun ketika jamaah sedang wukuf tiang-tiang air itu dihidupkan. Kawasan yang disemprot uap air itu menjadi sejuk dan nyaman sehingga resiko jamaah terkena heat stroke (sengatan matahari) dapat dikurangi. Disamping itu tersedia air yang cukup untuk berwudhu serta keperluan lainnya.

KEUTAMAAN ARAFAH, Dinamakan Arafah yang berarti tahu atau kenal . karena lokasi ini adalah tempat pertemuan Nabi Ada, dan Siti Hawa setelah berpisah sekitar 200 tahun setelah turun dari surga. Mereka saling mencari, karena Nabi Adam turun di India dan Siti Hawa turun di Iraq, akhirnya saling melihat dan mengenal di lokasi itu, persisnya di Jabal Rahmah. Setelah bertemu mereka berkumpul dan menetap di Mekah kemudian mengembangkan keturunannya di sana. Peristiwa pertemuan di lokasi ini diabadikan setiap tahunnya oleh Nabi Adam dan diteruskan oleh ketur
Mina

Sebuah hamparan padang pasir yang panjangnya sekitar 3,5 km, terletak dikawasan berbukit-bukit antara kota Mekkah dan Muzdalifah.

Dewasa ini dengan adanya pertumbuhan penduduk dan perluasan kota, kedua kota Mina dan dan Mekkah hamper bersambung. Kota Mina dapat ditempuh melalui 9 buah jalan mulus, namun pada saat dibanjiri oleh jama’ah haji yang hendak melontar, jalan-jalan ini menjadi sangat padat.


Mina oleh orang-orang Arab di sebut dengan Muna yang berarti “PENGHARAPAN” , Menurut riwayat, di Mina inilah hati Nabi Adam dibisiki bahwa dia memperoleh harapan, setelah 200 tahun berpisah, akan bertemu dengan istrinya Hawa .Dan dengan izin Allah , Adam beberapa hari kemudian memang benar-benar bertemu dengan Hawa yaitu di Jabal Rahmah , sebua bukit kecil sekitar Padang Arafah.

Mina adalah bagian Tanah Haram Mekkah yang dikunjungi selama 3 – 4 hari oleh seluruh jama’ah haji pada tanggal 8 Zulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Mereka tinggal disini untuk mabit sehari dan semalam penuh sehingga dapat melakukan sholat zuhur, Ashar, Magrib, Isyah, Subuh. Setelah sholat subuh tanggal 9 Zulhijah mereka berangkat ke Arofah untuk melakukan Wukuf disiang harinya dan malamnya masuk kembali ke Mina dan tinggal disini sampai tanggal 12 atau 13 Zulhijjah. Agar mendapat tempat yang paling dekat untuk melontar , maka bermalam di Mina adalah keharusan bagi jama’ah haji. Dua amalan ini Mabit dan Melontas termasuk amalan wajib haji.

Tempat – Tempat Penting di Mina :
1. Jamarat : lokasi dimana terdapat ketiga Jumroh ( Aqabah, Wusto dan ula )
2. Al-Manhar ( Jabal Qurban) lokasi penyembelihan qurban
3. Masjid Al-Khaif : Lokasi Nabi Muhammad melakukan sholat dan khutbah ketika berada di Mina sewaktu haji
4. Masjid Al-Baiah : Tempat Rasulullah di Baiat oleh orang Anshar yang dating dari Madinah 1 tahun sebelum hijrah.

Keistimawaan Mina: Keistimewaan Mina yang akan dirasakan oleh setiap jama’ah haji adalah tentang kemampuannya menampung tidak kurang dari 2 – 3 Juta orang yang tumplek kesini menjelang tanggal 10 Zulhijjah untuk melempar jumroh keesok paginya.
Ajaib memang , karena selelu menjadi luas secara otomatis sebagaimana layaknya rahim seorang ibu hamil. Hal ini dijamin dan disabdahkan oleh Rasulullah SAW.

“Sesungguhnya Mina itu seperti Rahim , yang mana ketika terjadi kehamilan, diluaskan oleh Allah SWT”

Maka kita tidak perlu kuatir kehabisan atau tidak mendapatkan tempat di Mina pada waktu haji

KERIKIL TERBANG. Batu kerikil yang dilempar oleh jama’ah sewaktu melempar jumrah , secara ajaib pula diangkat oleh malaikat ke langit seolah-olah seperti “ Kerikil terbang”Kerikir yang terbang itu tentulah yang dilontar oleh para jama’ah yang hajinya diterima oleh Allah SWT. Dan batu yang dilontar oleh mereka yang hajinya tidak diterima, dibiarkan menetap disekitar jumroh yang akhirnya dibersihkan oleh bulldozer. Tentang itu, Abdullah Ibnu Umar , salah seorang sahabat Nabi yang sangat alim , mengatakan :
“Demi Allah , sesungguhnya Allah mengangkat ke langit batu yang dilontarkan ke jumroh oleh mereka yang hajinya diterima olehNya”
Dalam kitab Syifa’ Al-Gharam diterangkan bahwa Syech Abu Nu’man Al-Tabrizi yaitu Mufti Masjidil Haram pada zamannya pernah dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan betapa batu-batu itu berterbangan naik ke atas langit. Sudah banyak ahli-ahli riset melakukan penelitian tentang batu ini. Dan mereka berkesimpulan rata-rata setengah dari jumlah batu yang dilempar jumroh itu memang raib sedangkan sebagian lainnya ditemukan ditumpukannya.


Jeddah

Adalah kota pelabuhan laut dan kota utama serta salah satu pusat pemerintahan kerajaan Saudi Arabia. Dari sinilah masuknya barang-barang luar negeri untuk keperluan pembangunan dan rakyatnya. Jeddah berpenduduk lebih kurang 1.6 juta jiwa ini memiliki banyak gedung bertingkat sehingga membuat kota yang luas ini tampak lebih indah.
Jeddah secara bahasa berarti “nenek moyang” karena disinilah dikuburkan nenek moyang umat manusia yaitu “Siti Hawa”. Kota Jeddah sedikitnya memiliki 3 julukan, yaitu :

Karena cantiknya dijuluki = “Sang Pengantin Putri Laut Merah”
Karena letaknya dijuluki = “Pintu gerbang dua Tanah Haram”
Karena bisnisnya dijuluki = “Kota di tengah-tengah pasar”

Sejak tahun 648 Masehi kota ini resmi menjadi kota pelabuhan bagi kota mekah dan sekitarnya, yaitu sejak diresmikan oleh Ustman bin Affan ( Khalifah ke III ) pada masa pemerintahaannya. Dan saat ini terbuka bebas untuk perhubungan dan perdagangan sehingga menjadi kota Metropolitan dan kota bisnis terbesar di Timur Tengah. Dimana-mana tampak bangunan tinggi menjulang, perkantoran, pertokoan, super market dan hotel yang megah dikarenakan pendatang dari berbagai Negara datang ke Jeddah untuk berbelanja dan berbisnis. Bagi jamaah haji ataupun umroh pasti datang kesini, karena tempat ini adalah tempat transit untuk menuju Mekah dan Madinah. King Abdul Aziz Aiport di Jeddah merupakan Bandara udara International terbesar dan termodern dan tersibuk di dunia. Dalam musim haji, setiap 5 menit ada saja pesawat landing dan take off, sehingga terlihat kesibukan yang luar biasa

Saat jamaah haji tiba di Bandara King Abdul Aziz. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para jamaah haji selama berada di Bandara udara King Abdul Aziz ini antara lain :
- Turun dari pesawat, Anda akan antri masuk ruang tunggu
- Setelah dokumen haji merupah Passport haji, distempel, baru anda boleh keluar pelabuhan
- Anda harus menunggu dengan sabar dan tertib datangnya bagasi koper anda
- Koper bercampur baur dengan koper jamaah lainnya, sehingga sangat sulit mengenali koper anda karena itu hendaknya di berikan tanda yang menyolok untuk memudahkan mencarinya
- Di badanra anda boleh mengambil foto sebagai kenang-kenangan
- Petugas / ketua regu membagikan makanan dan minuman di Bandara
- Mandi dan buang air agak leluasa karena sekarang banyak di sediakan WC dan kamar mandi
- Sebelum naik Bus menuju ke Mekah anda harus bersiap-siap memakai ihram, dimana sebelumnya harus mandi dulu, berniat dan sholat sunat ihram
- Ditengah perjalanan anda akan dibagikan minuman air zamzam masing-masing satu botol
Aqua secara gratis
- Bus tidak akan berhenti sebelum sampai ke Maktab masing-masing
- Setelah sampai di Maktab masing-masing menaroh barang untuk selanjutnya menuju ke Masjidil Haram
- Setelah sampai di Masjidil Haram, jamaag melakukan Umroh selamat datang

MADINAH AL-MUNAWWARAH

Madinah

Madinah adalah nama yang digunakan Rasulullah untuk mengganti nama kota Yastrib, yaitu salah satu dari 2 kota suci umat islam di Saudi Arabia.

Pada zaman nabi Muhammad SAW dan al Khulaf al Rasyidin (empat khalifah pengganti Nabi) kota ini menjadi pusat dakwah dan basis pengembangan ajaran Islam sekaligus ibukota kerajaan Islam pertama di dunia.
Dan kota Madinah inilah agama Islam memancarkan cahaya Syariah Islamiyah sehingga diberi gelar Al Madinah Al Munawarah yang artinya Madinah yang bercahaya. Selain gelar tersebut, Madinah masih memiliki 93 nama lain diantaranya Madinah an-Nabi (Madinah kota nabi), Madinah Ar Rasul (Madinah kota Rasul). Ini adalah salah satu bukti dan tanda kebesaran sebuah kota.

KESUBURAN TANAHNYA, tidak seperti Mekkah yang benar-benar gersang, di Madinah terdapat banyak areal tanah subur dan oase-oase (sumber air) yang dapat ditanami buah dan sayur-sayuran.
Kesuburan tanah itu tidak akan musnah atau berkurang tetapi akan terus bertambah dan berkembang mengimbangi pertumbuhan dan kebutuhan mukmin dan jamaah haji yang datang ke Madinah. Ini karena Tanah Madinah itu memiliki mukjizat atau setidaknya berkah khusus karena Rasulullah pernah memohon kepada Allah SWT sbb :
“ Ya Allah berilah Madinah ini dua kali berkah yang Kau berikan kepada Mekkah “
Jadi semua yang ada dan tumbuh di Madinah memiliki nilai keberkahan dua kali yang ada di Mekkah. Padahal Mekkah sendiri sudah demikian besar berkahnya karena Allah telah mengabulkan permintaan nabi Ibrahim AS agar Mekkah tidak kekurangan dan segala kebutuhan hidup termasuk buah-buahan dapat terpenuhi.

SEJARAHNYA, penduduk Yatsrib sebelum kelahiran Islam dihuni oleh 2 suku bangsa yaitu Arab dan Yahudi. Secara bertahap kota itu berkembang menjadi kota terpenting kedua di Arab Saudi setelah kota Mekkah. Orang Yahudi membangun pemukiman, pasar dan benteng pertahanan agar mereka terhindar dari gangguan orang Badui yang hidup secara nomaden disekitar Yatsrib. Bangsa Arab yang tinggal di Yatsrib itu terdiri dari penduduk setempat dan pendatang dari Arab Selatan yang pindah ke Yastrib karena pecahnya Bendungan Ma’arib. Arab pendatang inilah yang jadi Arab terkemuka di Yastrib dan dikenal dalam sejarah sebagai suku bangsa Aus dan suku Khazraj.

ORANG YATSRIB MASUK ISLAM, ketika rombongan jamaah haji dari yastrib datang berhaji ke Mekkah pada tahun 620 M, Nabi Muhammad SAW datang secara khusus menemui suku Khazraj itu. Nabi Muhammad memperkenalkan islam dan mengajak mereka agar bertauhid kepada Allah SWT. Karena mereka sebelumnya sudah mendengarkan ajaran Taurat dari Yahudi Madinah yang berisi ajaran tentang hari kebangkitan, tentang nabi akhir zaman dsbnya maka ajakan Rasulullah SAW ini tidaklah asing bagi mereka. Maka serta merta mereke menerima ajakan Nabi Muhammad SAW dan segera memeluk Islam dan berjanji untuk mengajak penduduk Yatsrib masuk Islam.

BAIAT AQABAH I & II, pada tahun 621 M sebanyak 10 orang suku Khajraz dan 2 orang suku Aus datang menemui Nabi menyatakan masuk Islam dan melakukan baiat kepada Nabi di Aqabah ( Baiat Aqabah I). Pada musim haji berikutnya (622 M) sebanyak 73 orang jemaah haji dari Yatsrib (Madinah), baik yang sudah masuk Islam maupun yang belum mengajak Nabi untuk hijrah ke Yatsrib. Ajakan itu disampaikan setelah mendengar bagaimana kafir Quraisy terus menerus mengingkari seruan Nabi. Pertemuan dengan Nabi itu diadakan di Aqabah,pada waktu mana diselenggarakan Baiat Aqabah II.

HIJRAH, Beberapa bulan kemudian bersama sejumlah sahabat dan kaumnya yang sudah memeluk Islam, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Yatsrib. Hijrah ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah Madinah sehubugan dengan pengembangan Islam karena dengan bantuan penduduknya (kaum Anshar) Islam bisa dikembangkan secara leluasa. Selanjutnya Nabi membangun Masjid yang mempersaudarakan kaum Islam pendatang dari Mekkah dengan kaum Islam Madinah berdasarkan i katan Aqidah dan Ukhuwah Islamiyah.

PIAGAM MADINAH, Nabi Muhammad SAW juga mempersatukan penduduk Madinah baik muslim maupun Yahudi dan penyembah berhala menjadi satu umat berdasarkan ikatan social politik dan kemanusiaan. Hal mana ditetapkan dalam Piagam Madinah yang terkenal itu dengan prinsip-prinsip ; persamaan, persaudaraan, persatuan, kebebasan, toleransi beragama, perdamaian, tolong menolong dan membela kaum teraniaya serta mempertahankan Madinah dari serangan musuh.
Penetapan berdasarkan kesepakatan yang telah dirumuskan dalam Piagam Madinah itu dapat diartikan sebagai proklamasi terbentuknya cikal bakal Negara Islam. Sejak itulah Madinah menjadi pusat pemerintahan Islam dan Nabi Muhammad SAW sebagai Kepala Negaranya.
Sepeninggal Nabi, Madinah terus mempertahankan sebagai pusat pengembangan ajaran Islam oleh para al Khulafa Rasyidin terus mempertahankan Madinah sebagai pusat Pemerintahan Islam dan melakukan dakwah dan pengembangan ajaran Islam ke seluruh dunia.

Keutamaan Madinah
a. Madinah adalah daerah yang paling dicintai oleh Allah Taala. Ia adalah tempat hijrah utusan-Nya, Muhammad saw, tempat tidur beliau, keluarganya, tetangganya dan Ansharnya. Ia adalah rumah iman dan ke sanalah iman dapat bertahan pada akhir zaman. Dan pada pintu masuknya terdapat malaikat yang menjaga. Tidak akan dimasuki oleh Dajjal dan penyakit thaun. Ia adalah negeri terakhir di dunia yang hancur. Ia adalah tempat turunnya wahyu. Hampir tidak ada tempat di Madinah kecuali di sana diturunkan wahyu atau keluar hadis nabi.


b. Barangsiapa yang ingin berbuat buruk, maka Allah akan melarutkannya sebagaimana larutnya garam di air. Ia terhindar dari kejahatan. Rasulullah saw.bersabda :
" Ya Allah! Tumbuhkanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti cinta kami kepada Mekah atau lebih dari itu. "
" Ya Allah! Berkahilah kami di kota Madinah kami. Ya Allah! Berkahilah kami pada rezki kami. Ya Allah! Berkahilah kami pada makanan kami. Ya Allah! Jadikanlah satu keberkahan menjadi dua keberkahan. "