Rasulullah SAW bersabda : “Haji yang mabrur tidak mempunyai balasan, melainkan surga”. (Muttafaq Alaih)......Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari halangan yang akan merintanginya”. (HR Ahmad). ........Rasulullah SAW bersabda : “Umrah ke umrah lainnya adalah penghapus dosa-dosa diantara keduanya dan haji yang mabrur tidak mempunyai balasan kecuali surga”. (HR Bukhari)

Kamis, 04 Maret 2010

MADINAH AL-MUNAWWARAH

Madinah

Madinah adalah nama yang digunakan Rasulullah untuk mengganti nama kota Yastrib, yaitu salah satu dari 2 kota suci umat islam di Saudi Arabia.

Pada zaman nabi Muhammad SAW dan al Khulaf al Rasyidin (empat khalifah pengganti Nabi) kota ini menjadi pusat dakwah dan basis pengembangan ajaran Islam sekaligus ibukota kerajaan Islam pertama di dunia.
Dan kota Madinah inilah agama Islam memancarkan cahaya Syariah Islamiyah sehingga diberi gelar Al Madinah Al Munawarah yang artinya Madinah yang bercahaya. Selain gelar tersebut, Madinah masih memiliki 93 nama lain diantaranya Madinah an-Nabi (Madinah kota nabi), Madinah Ar Rasul (Madinah kota Rasul). Ini adalah salah satu bukti dan tanda kebesaran sebuah kota.

KESUBURAN TANAHNYA, tidak seperti Mekkah yang benar-benar gersang, di Madinah terdapat banyak areal tanah subur dan oase-oase (sumber air) yang dapat ditanami buah dan sayur-sayuran.
Kesuburan tanah itu tidak akan musnah atau berkurang tetapi akan terus bertambah dan berkembang mengimbangi pertumbuhan dan kebutuhan mukmin dan jamaah haji yang datang ke Madinah. Ini karena Tanah Madinah itu memiliki mukjizat atau setidaknya berkah khusus karena Rasulullah pernah memohon kepada Allah SWT sbb :
“ Ya Allah berilah Madinah ini dua kali berkah yang Kau berikan kepada Mekkah “
Jadi semua yang ada dan tumbuh di Madinah memiliki nilai keberkahan dua kali yang ada di Mekkah. Padahal Mekkah sendiri sudah demikian besar berkahnya karena Allah telah mengabulkan permintaan nabi Ibrahim AS agar Mekkah tidak kekurangan dan segala kebutuhan hidup termasuk buah-buahan dapat terpenuhi.

SEJARAHNYA, penduduk Yatsrib sebelum kelahiran Islam dihuni oleh 2 suku bangsa yaitu Arab dan Yahudi. Secara bertahap kota itu berkembang menjadi kota terpenting kedua di Arab Saudi setelah kota Mekkah. Orang Yahudi membangun pemukiman, pasar dan benteng pertahanan agar mereka terhindar dari gangguan orang Badui yang hidup secara nomaden disekitar Yatsrib. Bangsa Arab yang tinggal di Yatsrib itu terdiri dari penduduk setempat dan pendatang dari Arab Selatan yang pindah ke Yastrib karena pecahnya Bendungan Ma’arib. Arab pendatang inilah yang jadi Arab terkemuka di Yastrib dan dikenal dalam sejarah sebagai suku bangsa Aus dan suku Khazraj.

ORANG YATSRIB MASUK ISLAM, ketika rombongan jamaah haji dari yastrib datang berhaji ke Mekkah pada tahun 620 M, Nabi Muhammad SAW datang secara khusus menemui suku Khazraj itu. Nabi Muhammad memperkenalkan islam dan mengajak mereka agar bertauhid kepada Allah SWT. Karena mereka sebelumnya sudah mendengarkan ajaran Taurat dari Yahudi Madinah yang berisi ajaran tentang hari kebangkitan, tentang nabi akhir zaman dsbnya maka ajakan Rasulullah SAW ini tidaklah asing bagi mereka. Maka serta merta mereke menerima ajakan Nabi Muhammad SAW dan segera memeluk Islam dan berjanji untuk mengajak penduduk Yatsrib masuk Islam.

BAIAT AQABAH I & II, pada tahun 621 M sebanyak 10 orang suku Khajraz dan 2 orang suku Aus datang menemui Nabi menyatakan masuk Islam dan melakukan baiat kepada Nabi di Aqabah ( Baiat Aqabah I). Pada musim haji berikutnya (622 M) sebanyak 73 orang jemaah haji dari Yatsrib (Madinah), baik yang sudah masuk Islam maupun yang belum mengajak Nabi untuk hijrah ke Yatsrib. Ajakan itu disampaikan setelah mendengar bagaimana kafir Quraisy terus menerus mengingkari seruan Nabi. Pertemuan dengan Nabi itu diadakan di Aqabah,pada waktu mana diselenggarakan Baiat Aqabah II.

HIJRAH, Beberapa bulan kemudian bersama sejumlah sahabat dan kaumnya yang sudah memeluk Islam, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Yatsrib. Hijrah ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah Madinah sehubugan dengan pengembangan Islam karena dengan bantuan penduduknya (kaum Anshar) Islam bisa dikembangkan secara leluasa. Selanjutnya Nabi membangun Masjid yang mempersaudarakan kaum Islam pendatang dari Mekkah dengan kaum Islam Madinah berdasarkan i katan Aqidah dan Ukhuwah Islamiyah.

PIAGAM MADINAH, Nabi Muhammad SAW juga mempersatukan penduduk Madinah baik muslim maupun Yahudi dan penyembah berhala menjadi satu umat berdasarkan ikatan social politik dan kemanusiaan. Hal mana ditetapkan dalam Piagam Madinah yang terkenal itu dengan prinsip-prinsip ; persamaan, persaudaraan, persatuan, kebebasan, toleransi beragama, perdamaian, tolong menolong dan membela kaum teraniaya serta mempertahankan Madinah dari serangan musuh.
Penetapan berdasarkan kesepakatan yang telah dirumuskan dalam Piagam Madinah itu dapat diartikan sebagai proklamasi terbentuknya cikal bakal Negara Islam. Sejak itulah Madinah menjadi pusat pemerintahan Islam dan Nabi Muhammad SAW sebagai Kepala Negaranya.
Sepeninggal Nabi, Madinah terus mempertahankan sebagai pusat pengembangan ajaran Islam oleh para al Khulafa Rasyidin terus mempertahankan Madinah sebagai pusat Pemerintahan Islam dan melakukan dakwah dan pengembangan ajaran Islam ke seluruh dunia.

Keutamaan Madinah
a. Madinah adalah daerah yang paling dicintai oleh Allah Taala. Ia adalah tempat hijrah utusan-Nya, Muhammad saw, tempat tidur beliau, keluarganya, tetangganya dan Ansharnya. Ia adalah rumah iman dan ke sanalah iman dapat bertahan pada akhir zaman. Dan pada pintu masuknya terdapat malaikat yang menjaga. Tidak akan dimasuki oleh Dajjal dan penyakit thaun. Ia adalah negeri terakhir di dunia yang hancur. Ia adalah tempat turunnya wahyu. Hampir tidak ada tempat di Madinah kecuali di sana diturunkan wahyu atau keluar hadis nabi.


b. Barangsiapa yang ingin berbuat buruk, maka Allah akan melarutkannya sebagaimana larutnya garam di air. Ia terhindar dari kejahatan. Rasulullah saw.bersabda :
" Ya Allah! Tumbuhkanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti cinta kami kepada Mekah atau lebih dari itu. "
" Ya Allah! Berkahilah kami di kota Madinah kami. Ya Allah! Berkahilah kami pada rezki kami. Ya Allah! Berkahilah kami pada makanan kami. Ya Allah! Jadikanlah satu keberkahan menjadi dua keberkahan. "